SURABAYA, Kalimantanpost.com- Berbagai risiko dan tantangan yang menyertai perekonomian perlu direspons dengan tepat.
Salah satu caranya ialah dengan mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru seperti UMKM, pariwisata, dan investasi.
Pemikiran itu melandasi sinergi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk menggelar kegiatan “South Borneo Expo 2023” di Hotel Sheraton dan Tunjungan Plaza, Surabaya, Jumat (6/10) hingga Minggu (8/10/2023).
Kegiatan Sabtu (7/10), Kepala Perwakilan BI Kalsel Wahyu Pratomo mengatakan tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Mendorong Pertumbuhan Kalsel yang Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Pengembangan Sektor Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi”.
“Sesuai tema yang diangkat, pada intinya South Borneo Expo 2023 memiliki tiga agenda besar.
Pertama, pameran perdagangan berupa showcasing produk UMKM unggulan.
Kedua, promosi pariwisata, termasuk mendorong destinasi wisata UNESCO Global Geopark Meratus, agar wisatawan luar Kalsel tertarik berwisata di Kalsel,” tutur Wahyu.
Ketiga, lanjut dia, temu investor berupa presentasi Investment Projects Ready to Offer (IPRO) kepada para calon investor yang dirangkaikan dengan kegiatan business matching antara pelaku UMKM dengan agregator.
“Oleh karena itu, lokasi kegiatan sengaja kami pilih di Surabaya sebagai upaya mendekatkan diri kepada pembeli, wisatawan, dan investor potensial dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Bumi Banua,” kata Wahyu.
Senada dengan itu, Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemrov Kalsel, Suparmi, berharap lewat South Borneo Expo 2023 para pengunjung akan lebih mengetahui produk-produk UMKM unggulan khas Kalsel yang memiliki ciri khas tersendiri, unik, dan menarik.
“Oleh sebab itu, Pemprov Kalsel juga terus fokus pada upaya transformasi ekonomi dari sektor primer menuju sektor ekonomi berbasis nilai tambah atau hilirisasi, khususnya melalui pengembangan UMKM dan pariwisata,” kata Suparmi.
Suparmi juga berpesan agar seluruh pihak dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk membangun kemitraan di antara sesama pelaku usaha dan investor, meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk yang ditawarkan, dan terus berinovasi serta berkolaborasi agar produk yang dijual lebih variatif dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
South Borneo Expo 2023 juga dihadiri berbagai stakeholders terkait, mulai dari Ketua Dekranasda Provinsi Kalsel, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Kalsel, Pimpinan Bank Kalsel, Pimpinan asosiasi perdagangan dan pariwisata Kalsel dan Jatim, hingga pelaku usaha, agregator, dan investor.
Dalam waktu dekat, kegiatan South Borneo Expo 2023 akan dilanjutkan dengan Pamor Borneo 2023 di Banjarmasin pada November 2023 yang fokus kegiatannya tetap pada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Kalsel yang inklusif dan berkelanjutan melalui pengembangan sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Pembukaan South Borneo Expo 2023 disiarkan secara langsung melalui YouTube BI Kalsel dengan tautan https://www.youtube.com/live/KZQW82F2jl0?si=kumcdDb4HaZFcJwa. (Nau/KPO-3)