JAKARTA, Kalimantanpost.com – Keterampilan digital menjadi salah satu aset terpenting dalam dunia kerja saat ini, sayangnya masih banyak talenta muda yang tidak memiliki wadah serta peluang untuk mempelajari keahlian tersebut sehingga menyebabkan defisit bibit unggul pada sektor teknologi.
Hal ini diperkuat dengan data yang dilansir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2019 yang menunjukkan adanya defisit sekitar 600.000 bibit unggul pada sektor teknologi.
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menghadirkan program Telkom DigiUp. Pendaftaran program ini telah dibuka sejak September hingga awal Oktober lalu melalui situs https://telkomdigiup.info/ dan disambut antusias dengan jumlah pendaftar mencapai 9.741 siswa-siswi SMA/SMK yang berasal dari 421 sekolah, di 146 kabupaten dan kota, dan 26 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Telkom DigiUp merupakan wujud nyata konsistensi Telkom dalam mendukung talenta muda siap kerja di tahun-tahun yang akan datang dengan tujuan menghasilkan siswa SMA/SMK yang bersertifikasi nasional/internasional dalam bidang kompetensi digital di seluruh Indonesia.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembagunan Berkelanjutan (TPB) ke-4 yang berfokus pada pendidikan berkualitas yaitu memiliki keterampilan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
SGM Community Development Center Telkom, Hery Susanto menyampaikan jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. “Jumlah angka pendaftar tersebut tumbuh sebesar 98% dari tahun 2022 sebanyak 4.917 peserta pendaftar. Pada tahun 2023, seleksi diikuti juga oleh 42 orang dari daerah 3T dan ada 14 peserta yang berhasil ikut sertifikasi,” ujar Hery.
Danan Suryadi selaku Ketua Satgas Program Telkom DigiUp menambahkan, Telkom DigiUp 2023 menyediakan 10 jenis program pelatihan, bootcamp, dan sertifikasi.
Setelah melewati tahapan seleksi administrasi dan kompetensi, sebanyak 1.000 peserta yang berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Dari data peserta pendaftar tersebut, 15 peserta peserta memilih sertifikasi Graphic Designer, 11 peserta memilih UI/UX Designer, dan 12 persen memilih Content Creator.
Selanjutnya, 4 persen peserta memilih 3D Animator, 9 persen peserta memilih Cinematography, dan 11 persen peserta memilih Web Programmer Python, serta 7% peserta memilih Mobile Apps Developer.
Sisanya, 9 persen peserta memilih Big Data Scientist, 6 persen peserta memilih Internet Of Things, dan 14% peserta memilih Network Administrator.
Rangkaian kegiatan Telkom DigiUp 2023 meliputi 5 program, yaitu bantuan sertifikasi digital berstandar nasional/international bagi pelajar SMA/ SMK, bantuan pelatihan peningkatan kompetensi bidang digital, kegiatan seminar, podcast, tips and trick series, serta kompetisi aplikasi/platform digital dan penyediaan wadah bagi programer pelajar SMA/SMK.
Dengan komitmen Telkom dalam menjalankan program tanggung jawab sosial khususnya dalam bidang pendidikan, diharapkan semakin banyak talenta muda yang siap bersaing dalam lingkup global.
Selain itu, Hery juga menegaskan seluruh rangkaian kegiatan pelatihan, bootcamp dan sertifikasi tidak dipungut biaya apa pun.
Peserta dimohon untuk berhati-hati terhadap informasi yang tidak benar terkait Telkom DigiUp. Peserta juga diharap mengabaikan pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta.
“Seleksi penerimaan peserta menggunakan sistem gugur dan keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat,” tutup Hery.(Nau/KPO-1)