Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
BanjarmasinTRI BANJAR

Tidak Semua Bangunan Bantaran Sungai Harus Digusur

×

Tidak Semua Bangunan Bantaran Sungai Harus Digusur

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 KLm Bantaran sungai
BANTARAN SUNGAI- Sebagian rumah warga yang masih berdiri di bantaran sungai.(KP/Amir)

Banjarmasin,KP – Pemko Banjarmasin secara bertahap terus berupaya memprogramkan normalisasi sungai. Kegiatan dilaksanakan dari pengerukan, pembuatan siring dan melebarkan sungai.

Namun demikian, dampak dari program untuk menggambarkan Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai dan dalam upaya mengembalikan fungsi sungai itu tidak sedikit rumah warga yang tinggal bantaran sungai tergusur.

Baca Koran

Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Tugiatno mengatakan, sangat mendukung dilaksanakan program itu.

” Kendati demikian tidak semua rumah atau bangunan lainnya yang berada di tepian atau bantaran sungai harus digusur. Termasuk lanting tempat tinggal warga di atas sungai,” ujarnya kepada {KP} Senin (30/10/2023).

Menurutnya, Pemko Banjarmasin harus tetap melestarikan sebagian tepi sungai. Seperti katanya, rumah warga yang tinggal di kawasan tepian Sungai Martapura Jalan Sungai Bilu, Kelurahan Kampung Melayu.

Tugiatno mengatakan, beberapa tahun lalu Pemko Banjarmasin menyulapnya menjadi bermuka dua, satu menghadap ke sungai dan satunya ke darat dan sekarang dikenal Kampung Hijau.

Ia berpendapat, harus ada syarat khusus bagi bangunan yang tak akan digusur di bantaran sungai terutama karena dinilai terlihat kumuh.

Unsur pimpinan dewan dari F-PDIP ini berpendapat, perlunya mempertahankan rumah atau bangunan lainnya di bantaran sungai bertujuan kearifan lokal, dimana warga Banjarmasin sejak dulu kebanyakan tinggal di tepian sungai.

” Bahkan sungai menjadi transportasi vital bagi warga, jauh sebelum semakin terbukanya jalan darat,” kata Tugiatno.

Disebutkannya, jika juga sebagian rumah warga di bantaran sungai ditata dengan baik, maka diharapkan akan memperkuat lagi daya tarik pariwisata sungai kota ini.

Lebih jauh Tugiatno memaparkan, sebelumnya Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bertekad akan memperkuat pariwisata sungai di kota ini sebagai salah satu andalan.

Baca Juga :  Sudah 16 Lulusan Universitas Sari Mulia Banjarmasin Bekerja di Luar Negeri, Buka Tiga Prodi Baru

Adapun program yang dilaksanakan membenahi kawasan pemukiman yang berada di tepian sungai.

Terdata Banjarmasin memiliki 102 sungai yang masih aktif. Padahal jumlah sungai di Banjarmasin mencapai 190 sungai. Namun sebagian besar sudah mati dan tertutup pemukiman warga.

Ironisnya rumah dan bangunan di bantaran sungai itu banyak yang terlihat kumuh. Pemandangan ini menjadi salah satu sorotan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalsel.

Hal itu terungkap saat dilaksanakannya entry meeting pemeriksaan BPK RI Perwakilan Kalsel terkait kinerja SKPD kabupaten/ kota se Kalsel di aula Kayuh Baimbai Kantor Walikota Banjarmasin, Kamis (26/10/2023) lalu. (nid/K-3)

Iklan