Banjarmasin, KP – Kepala Bidang (Kabid) Sungai PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan pembebasan lahan Jalan Veteran untuk kepentingan pengendalian banjir NUPReP (National Urban Flood Resilience Project) bakal menggusur 3 bangunan.
Pengusuran Bangunan ini hanya sebagian, untuk melebarkan jalur sungai Veteran selebar 7 hingga 8 meter.
Tiga bangunan itu adalah Warung Ridho dan D Master, Klenteng Suci Nurani dan Taher Square.
Untuk pembebasan lahan Warung Ridho dan D Master sudah ada kesepakatan harga, namun pembayarannya belum dilakukan.
Hal ini karena PUPR Kota Banjarmasin perlu melakukan perhitungan ulang sampai kolom mana bangunan perlu dibebaskan agar bangunan dapat dipotong secara aman dan dapat terus digunakan.
Sementara, untuk Klenteng Sutji Nurani belum ada kesepakatan tertulis, masih kesepakatan lisan.
“Untuk Klenteng Sutji Nurani, kita sudah ada kesepakatan secara lisan, kita telah ketemu dengan pengutus terkait bangunan mana yang dibongkar untuk pelebaran sungai Veteran” kata
Thony.
Sementara, untuk Taher Square belum ada kesepakatan. Hal ini mengingat apakah sungai yang melengkung perlu diluruskan atau tetap dibiarkan berkelok seperti kondisi saat ini.
Hizbul Wathony mengatakan untuk proses pembebasan lahan sungai Veteran tahap 1, dari Klenteng Sutji Nurani – Simpang Ulin, Pemko Banjarmasin ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023.
Pemko Banjarmasin menyiapkan anggaran pembebasan lahan sebesar 40 milyar rupiah dengan rincian 20 Milyar rupiah dari APBD murni tahun 2023 dan 20 milyar rupiah lagi berasal dari APBD Perubahan tahun 2023.
“Mudahan target pembebasan lahan bisa diselesaikan di akhir tahun 2023, karena Balai Wilayah Sungai bakal memulai proyek revitalisasi sungai Veteran di awal tahun 2024” tutup Thony. (mar/K-3)
