Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Tujuh Butir Pesan Pangeran Antasari

×

Tujuh Butir Pesan Pangeran Antasari

Sebarkan artikel ini
1 3 llm 4 cm Kontrak Pemprov 11 Paman Birin upacara peringatan wafatnya Pangeran Antasari
TABUR BUNGA –Paman Birin, memimpin peringatan Hari Wafat ke 161 Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Kompleks Pemakaman Masjid Jami Jalan Malkon Temon Sungai Jingah Banjarmasin dan pula tabur bunga, Rabu (11/10).

UPACARA peringatan Hari Wafat ke 161 Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Kompleks Pemakaman Masjid Jami Jalan Malkon Temon Sungai Jingah Kota Banjarmasin dipimpin Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Sahbirin Noor atau Paman Birin, Rabu (11/10).

Diawali pembacaan riwayat singkat Pangeran Antasari oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kalsel Letkol Pur Muslih S.

Baca Koran

Selanjutnya Paman Birin membacakan 7 (tujuh) butir pesan-pesan Pangeran Antasari.

Pertama, Haram Manyarah Waja sampai Kaputing, Kedua Lamun Tanah Banyu Kita Kada Handak di Lincai Urang, Jangan Bacakut Papadaan Kita.

Ketiga, Lamun Handak Tulak Manyarang Walanda, Baikat Hati di Tali Sindat. Keempat, Jangan Mati Paharatan Bukah, Matilah Kita di Jalan Allah.

Pesan berikutnya, kelima yakni, Siapa Nang Babaik-baik Wan Walanda, Tujuh Katurunan Kahada Aku Sapa.

Pesan keenam, Amun Kita Sudah Sapakat Handak Mahinyik Walanda, Janganlah Walanda Diberi Muha, Badaras Pagat Urat Gulu Amun Manyarah Kahada, dan terakhir yakni Haram Dijamah Walanda, Haram Diriku Dipanjara. Haram Negeriku Dijajah.

Paman Birin berharap, semangat haram manyaran, waja sampai kaputing, yang ditanamkan Pangeran Antasari, dan pesan moral lainya, dapat diteladani masyarakat di Banua Kalsel Babussalam.

Nilai-nilai semangat perjuangan ujarnya, sepatutnya diwarisi untuk berjuang mewujudkan kesejahteraan masyarakat di era sekarang.

Acara ditutup dengan tabur bunga dan penyerahan taki asih kepada para juriat Pangeran Antasari.

Alhamdulillah, sampai sekarang, pemerintah provinsi sangat perhatian kepada kami, ujar Ani, salah satu juriat yang menerima bantuan dari gubernur.

Pangeran Antasari yang lahir di Banjarmasin pada 1797 ini merupakan salah satu pahlawan nasional sebelum kemerdekaan.

Ia adalah anak Pangeran Mashohot bin P M Amir bin P M Aliuddin Aminullah bin Sultan Kuning (Ilhamidillah) bin Sultan Tahlilullah bin Sultan Saidillah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta inbillah Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.

Baca Juga :  DPRD Kalsel Bahas Raperda Grand Design Pembangunan Kependudukan

Pengeran Antasari juga menjadi penerus perjuangan masyarakat Banjar dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia.

Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862 karena penyakit cacar yang kala itu mewabah di Kalimantan Selatan.

Ia wafat saat tengah mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Belanda.

Untuk mengenang jasa-jasanya, Pangeran Antasari mendapat gelar Pahlawan Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 06/TK/1968.

Nama Pangeran Antasari juga banyak digunakan sebagai nama jalan. Namanya juga diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalsel yakni Bumi Antasari.

Turut hadir dalam peringatan, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, Komandan Korem 101 Antasari, Brigjen TNI Ari Ariyanto, Komandan Lanud Syamsudin Noor Kolonel Pnb Vincentius Endy,
Komandan Pangkalan Angkatan Laut Banjarmasi, Laksma TNI Deni Herman, forkopimda, LVRI, serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.(adv/K-2)

Iklan
Iklan