BANJARMASIN, KP – Ada sekitar 65,82 juta pemuda yang ada di Indonesia, angka ini cukup besar, sangat disayangkan kalau tak ada yang memperhatikan Indeks Pembangunan
Pemuda (IPP). Asisten Deputi Karakter Pemuda Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Amar Ahmad menyebut IPP di seluruh Indonesia masih di level menengah.
Amar Ahmad mengatakan, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di seluruh Indonesia masih di level menengah, padahal seperempat penduduk Indonesia dihuni oleh pemuda. Oleh karena itu, bersama dengan Yayasan Hasnur Center, Kemenpora RI bekerjasama untuk berupaya meningkatkan IPP di Indonesia.
“Kita berharap ada peningkatan, dan itu tidak akan mungkin hanya dilakukan di pusat saja, harus didukung juga dengan teman-teman yang ada di daerah,” katanya, pada acara Kick Off Program Peningkatan Indek Pembangunan Pemuda (IPP) yang diinisiasi Yayasan Hasnur Center bekerja sama Kemenpora RI, di Wetland Square Jalan A. Yani Km 3,5 Banjarmasin, Kamis (5/10).
Amar mengapresiasi Yayasan Hasnur Center yang sudah memberdayakan pemuda melalui programnya, yakni Pemuda Bakti Banua dan Pemuda Bakti Bangsa.
“Program ini dapat dijadikan ruang yang bisa kita optimalkan untuk bisa meningkatkan indeks pembangunan pemuda,” paparnya.
Tak hanya sampai di sini, Amar menginginkan program untuk meningkatkan IPP dapat menjadi inspirasi stakeholder lain untuk bersama-sama meningkatkan sumber daya pemuda.
“Kalau cuma Kemenpora RI dan Pemerintah Pusat saja, tentu aksesnya terbatas. Harus ada sinergi pihak lain secara all out, kompleks, paripurna,” katanya lagi.
Kemenpora RI pun kata Amar, mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bersama-sama memerhatikan kepentingan pemuda.
Sementara, Direktur Eksekutif Yayasan Hasnur Center, Zulfikar Alimuddin Juga mengajak masyarakat banua secara luas untuk bersungguh-sungguh menyadari pentingnya peran pemuda, untuk meningkatkan IPP ini.
“Kita perlu program-program yang dijalankan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Kalau hanya sesekali saja programnya dan berharap hasil yang bagus, ujar Zulfikar, itu tidak bisa. Dalam program lanjutan ini diperlukan komitmen berupa sumber daya
manusia, uang dan tempat.
“Saya kira kami sudah punya itu. Jadi tinggal kesadaran di level masyarakat yang luas untuk melihat seberapa penting pemuda ini sebetulnya, imbuh Zulfikar.
Yayasan Hasnur Center bersama Kemenpora RI lantas memberikan lima program awal yang rencananya akan dijalankan selama tiga tahun.
“Program itu yakni Youth Mental Health Center, program akselerasi pemberdayaan pemuda, program untuk menciptakan sekolah yang ramah pemuda terutama kasus bullying,
program terkait kewirausahaan soft skill dan hard skill, terakhir advokasi untuk wanita agar mereka dapat mengenyam pendidikan dan bekerja di sektor formal,” jelas Ketua Pemuda Bakti Banua, Wawan Prasetyo.
Menurutnya, program-program untuk pemuda itu harus dikemas secara relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kami sangat berharap bisa bermitra dengan berbagaistakeholder agar kemudian tujuan yang panjang ini bisa sama-sama kita capai,” pungkasnya. (fik/KPO-1)