BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Striker tim nasional Indonesia U-17, Arkhan Kaka Putra yang tampil di Piala Dunia U-17 menjadi buah bibir dan menjadi pusat perhatian pecinta sepakbola Tanah Air.
Walau pun sangat minim mendapat suplai bola, hanya dua atau tiga di setiap pertandingan dan mendapat pengawalan pemain belakang lawan, remaja kelahiran di Blitar, Jawa Timur, 2 September 2007 ini berhasil menyelinap dan mencetak gol.
Di partai pembuka, Arkhan Kaka yang hanya sekali mendapat umpan matang, mampu mencetak gol ke gawang Ekuador hingga unggul 1-0 sebelum lawan menyamakan kedudukan 1-0.
Di pertandingan kedua melawan Panama, Senin (13/11/2023), di babak pertama sempat tak bisa berbuat banyak dan harus turun ke belakang membantu pertahanan.
Usai ketinggalan 0-1, Arkhan Kaka kembali menunjukkan striker yang haus gol. Hanya sekali mendapat umpan matang, pemain nomor 8 ini mampu menyamakan kedudukan 1-1di menit 54. Berawal umpan dari pemain keturunan Banjarmasin – Brazil, Welber Jardim dari sebelah kiri pertahanan lawan ke mulut gawang. Arkan Kaka mampu memenangkan duel udara dan sundulannya mampu merobek gawang Panama yang dikawal Manuel Romero.
Ini merupakan gol kedua Arkan Kaka di Piala Dunia U-17 dan itu tak bisa dilupakan sepanjang kariernya di dunia sepakbola.
Usai mencetak gol, Arkhan langsung melakukan selebrasi kaya menggendong dan menari-nari. Ternyata selebrasi itu ditujukan buat sang ibu tercinta.
“Gol ini saya persembahkan untuk ibu saya yang tepat hari ini beliau ulang tahun. Saya bangga, beliau juga bangga,” diunggahan Instagram pribadi Arkhan Kaka.
Naluri ‘membunuh’ Arkan Kaka sudah terlihat sewaktu dipenyisihan Piala Asia U-17 2023 Grup B dengan mencetak empat gol ke gawang Guam dan melawan Uni Emirat Arab
Hingga dua kali main, pemain Persis Solo ini menjadi top skor sementara dengan mencetak 6 gol.
Sewaktu memperkuat Timnas Indonesia U-16 di ajang Piala AFF beberapa bulan lalu, Arkhan Kaka juga menyumbang dua gol.
Gol-gol yang dibuat pemain berusia 16 tahun ini cukup berkelas, melalui tembakan cukup keras lewat kaki kanannya maupun sundulan kepalanya.
Bukan itu saja, pemain ini memiliki visi bermain cukup bagus, menempatkan posisi yang tepat untuk membuka ruang tembak berbuah gol.
Tak heran, pelatih Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong waktu itu sempat memanggil Arkhan Kaka mengikuti seleksi walau pun usianya saat itu masih 15 tahun.
Lalu, bakat Arkhan Kaka ini sebenarnya menurun dari ayahnya, yang merupakan mantan penyerang Timnas Indonesia di beberapa ajang internasional, salah satunya SEA Games.
Ayahnya, Purwanto Suwondo pernah membela sejumlah klub ternama di Liga Indonesia seperti Arema, PSIS Semarang, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Semen Padang, dan Persela Lamongan.
Arkhan sendiri mulai meniti karier sepakbola di SSB Mitra Tunas Muda Blitar dan tercatat di skuad PSBK Blitar U-13 pada 2019.
Kemudian, Arkhan bergabung dengan tim Elite Pro Academy U-16 dan menjadi andalan di tim The Guardians. Kemudian, per Februari 2022 Arkhan Kaka Putra bergabung dengan tim junior Persis Solo.
Kemampuannya menjadi mesin gol sudah terlihat saat menyabet gelar sebagai top skor ajang Elite Pro Academy U-16 2021 dengan mengantongi sembilan gol sepanjang turnamen berjalan bersama Bhayangkara FC U-16.
Naluri ‘membunuh’ di kotak penalti didukung Arkhan yang memiliki postur tubuh cukup ideal. Meski masih berusia 16 tahun, namun tinggi badannya sudah mencapai 1,86 meter.
Ini menjadi modal bagus bagi Arkha untuk bisa memenangi duel-duel udara. Selain itu, Kaka juga memiliki kemampuan menembak yang bagus sebagai seorang penyerang.
Hanya saja, bukan berarti Kaka bisa dengan mulus menembus Timnas Indonesia kelompok umur. Sebab, ia sempat dicoret oleh pelatih Bima Sakti saat seleksi masuk Timnas Indonesia U-16.
Namun begitu, Arkhan tidak menyerah begitu saja. Ketika tampil di EPA U-16 dan menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada akhirnya, Bima Sakti pun meliriknya dan sampai sekarang menjadi bagian pentin Timnas Indonesia junior.
Pantang menyerah Arkhan terlihat di status instagramnya yang menulis: “Allah gak akan kecewakan hamba Nya yang selalu bersungguh-sungguh dalam berdoa.”
Ada lagi tulisannya: “Bermimpi seperti langit, bersabar seperti ibu, berjuang seperti ayah dan berproses seperti padi, perlahan memang pasti.”
Mampu kah kedepannya Arkhan menjadi striker Indonesia seperti seniornya, Bambang Pamungkas maupun Kurniawan Dwi Yulianto serta Boaz Salossa serta Ricky Yakobi, Peri Sandria dan lain-lain. (ful/KPO-3)