Banjarmasin, KalimantanPost.com – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) bersama Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) menggelar Sosialisasi Sanitasi dan Air Minum Tahun 2023, bertempat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Senin (27/11).
Kegiatan itu dibuka Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan diikuti ratusan peserta, terdiri dari perwakilan Pokja Sanitasi di seluruh SKPD dan kepala sekolah, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA sederajat di Kota Banjarmasin.
Kegiatan tersebut berfokus pada bagaimana memastikan pentingnya kesadaran akan pengelolaan sanitasi dan air minum yang sehat kepada masyarakat di wilayah kota Banjarmasin, tak terkecuali di sektor pendidikan.
Dalam arahannya, H Ibnu Sina yang juga Ketua AKKOPSI menyampaikan terimakasih atas partisipasi dan kehadiran seluruh kepala sekolah yang ada di Banjarmasin.
“Kepala sekolah punya peran strategis sebagai administrator sanitasi juga perilaku hidup bersih dan sehat di sekolahnya. Ini memang tantangan untuk kita bagaimana memastikan akses jalannya sanitasi dapat berjalan dengan baik,” kata Ibnu Sina.
“Termasuk standar pelayanan minimum (SPM) sanitasi aman maupun perilaku hidup masyarakat kita juga perlu diperhatikan, sejauh ini sudah ada 22 kelurahan kita yang ODF atau terbebas dari buang air besar sembarangan,” tambahnya.
Oleh karena itu, dipandu narasumber dari perwakilan Kementerian PUPR, Pokja PKP dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Lembaga Kerjasama International Jerman untuk Pembangunan Keberlanjutan (GIZ), Dinkes, PAM serta PALD Kota Banjarmasin.
Ibnu Sina berharap, selepas sosialisasi ini ada poin-poin yang dapat dikaji tiru oleh Kota Banjarmasin terkait dengan pengelolaan sanitasi dan air minum.
Sebab, ujarnya lagi, Kabupaten Tangerang sudah coba mempraktekkan di sekolah-sekolah yang ada di daerah mereka dengan mendorong anak-anak sekolah sebagai ujung
tombak sosialisasi sanitasi dan gaya hidup sehat.
“Persoalan sanitasi dan air minum ini memang penting untuk didukung bidang pendidikan, ketika perilaku hidup bersih dapat dimulai dari lingkup pendidikan.
Sekolah-sekolah kita punya karakter untuk tidak membuang sampah sembarangan, lalu bagaimana memastikan toilet atau wc dalam sekolah itu dalam kondisi baik,”
beber Ibnu.
“Sekali lagi tolong dilingkup sekolah masing-masing berikan edukasi yang sebaik-baiknya mengenai perilaku hidup bersih dan sehat,” tandasnya. (PemkoBjm/K-7).