Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Kedalaman Banjir Capai 1,5 Meter

×

Kedalaman Banjir Capai 1,5 Meter

Sebarkan artikel ini
1 utama 5 klm banjir
AKTIVITAS – Sudah tiga hari banjir melanda wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur, dan aktivas warga banyak terhenti

Terhitung dengan hari ini berarti sudah 3 hari banjir

SAMPIT, KalimantanPost.com Banjir melanda wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tepatnya di Kecamatan Tualan Hulu bertambah parah hingga mencapai kedalaman 1,5 meter dari permukaan jalan desa, akibat hujan dengan intensitas cukup tinggi kembali mengguyur kawasan tersebut pada Senin malam.

Baca Koran

“Kondisi banjir sekarang lumayan tinggi, antara 60  – 150 meter, karena ada hujan lagi,” kata Camat Tualan Hulu Admadi Sastra di Sampit, Selasa (28/11).

Hal ini ia sampaikan usai mengikuti kegiatan konsultasi publik di Bappelitbangda Kotim, Sampit.

Meski, demikian Admadi mengaku terus memantau perkembangan banjir yang melanda wilayahnya melalui kepala desa (kades) setempat.

Ia menyampaikan, saat ini ada 4 desa di wilayahnya yang dilanda banjir.

Yakni Desa Tanjung Jorong, Tumbang Mujam, Mirah, dan Luwuk Sampun.

Keempat desa ini memang paling rawan terdampak banjir, terutama saat musim hujan.

Setelah keempat desa tersebut, diperkirakan banjir akan mengalir ke Desa Sebungsu lalu berakhir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi.

“Biasanya air itu cepat surutnya, kalau tidak ada hujan lagi paling satu hari sudah kering.

Tapi karena kemarin ada hujan, makanya air naik.

Terhitung dengan hari ini berarti sudah 3 hari banjir,” lanjutnya.

Akibat banjir yang semakin dalam, aktivitas warga setempat pun nyaris lumpuh total.

Banjir sudah mulai masuk ke dalam rumah warga.

Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat yang berada tidak terdampak banjir, sebagian lagi membangun dipan di dalam rumah untuk
mengamankan perabotan dan barang elektronik.

Untuk mobilitas di dalam desa warga menggunakan perahu kayu, sementara kendaraan bermotor diamankan ke dataran yang lebih tinggi.

Admadi telah menginstruksikan kepala desa dan BPD untuk memantau dan mendata rumah-rumah yang terdampak banjir, khususnya yang berada di tepi sungai. Namun, sementara ini baru satu desa yang melaporkan kondisi banjir di wilayahnya.

Baca Juga :  TPID Kalsel Ikuti Rakor Inflasi Bersama Kemendagri, Tiga Komoditas Jadi Penyumbang Kenaikan Harga

Desa tersebut ialah Desa Tumbang Mujam yang direndam banjir dengan ketinggian 95 cm dari permukaan tanah, jumlah rumah yang terdampak sebanyak 90 unit dan 45 lainnya terendam hingga ke dalam rumah. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak ada 70 KK.

Selain itu, banjir juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum, antara lain 2 rumah ibadah, 1 fasilitas layanan kesehatan, dan 5 perkantoran.

Sedangkan, untuk Desa Mirah dilaporkan terendam banjir dengan kedalaman 1,5 meter, namun untuk laporan lainnya belum diterima.

Begitu pula dengan Desa Tanjung Jorong dan Luwuk Sampun yang belum melapor.

“Bukan hanya aktivitas masyarakat, tapi pelayanan kecamatan juga terhambat karena banjir ini. Padahal ada beberapa agenda yang sudah kami jadwalkan, tapi kami tetap berusaha melaksanakan semampunya di daerah yang tidak terdampak banjir, seperti pembinaan PKK, lintas kesehatan, dan lainnya,” ujarnya.

Admadi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim terkait banjir yang melanda wilayah utara tersebut.

Karena kawasan tersebut memang langganan terdampak banjir, biasanya pihaknya menunggu 4-5 hari jika banjir masih bertahan maka akan diusulkan bantuan kepada pemerintah daerah, seperti bantuan logistik, obat-obatan, dan sebagainya. 

“Kalau 4-5 hari masih bertahan baru kami usulkan bantuan, yang jelas akan kami pantau terus,” demikian Admadi.

Hal Serupa

Derah lain yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat juga mengalami hal serupa dan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir.

Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA di Putussibau meminta agar pihak kecamatan dan desa untuk segera menyampaikan laporan
terkait kejadian bencana terutama banjir, sehingga bisa dengan cepat dilakukan kajian terhadap upaya penanganan bencana selanjutnya.

Ia mengatakan saat ini memang terjadi intensitas hujan cukup tinggi yang mengakibatkan sejumlah dataran rendah terendam banjir.

Baca Juga :  3.372 Jemaah dan Petugas Haji Debarkasi Banjarmasin Tiba, Sembilan Meninggal Dunia

Terutama di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan serta Kecamatan Boyan Tanjung.

Banjir mulai terjadi pada Minggu (26/11) malam hingga saat ini masih merendam dataran rendah dengan kedalaman air rata-rata 30
sentimeter hingga satu meter.

Salah satu warga Teluk Barak Wahyuni mengatakan untuk melakukan aktivitas, masyarakat terpaksa menggunakan perahu menuju dataran yang cukup tinggi.

“Kami menggunakan perahu sampan, kendaraan roda dua dan roda empat sudah diungsikan,” katanya. (ant/K-2)

Iklan
Iklan