PELAIHARI, Kalimantanpost com – Terbakarnya lubang tambang batu bara yang berada di Desa Bukitmulya, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih menimbulkan asap.
Dari Informasi yang dihimpun, peristiwa terbakarnya lubang batu bara sejak hari Minggu (29/10/2023) lalu. Awalnya api membakar pepohonan yang ada di sekitar bekas tambang dan menjalar membakar batubara yang masuk wilayah konsesi PKP2B salah satu perusahan ternama.
Melihat kejadian ini Pj Bupati Tanah Laut H Syamsir Rahman beserta pihak terkait lainnya langsung turun meninjau lokasi lubang batu bara yang terbakar. Saat itu juga ia memberikan arahan kepada semua pihak terkait guna melakukan langkah cepat.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tala H Adi Rahmani mengatakan pemadaman tidak seperti pemadaman kebakaran biasa yang bisa langsung disiram ke titik api.
“Batu bara yang terbuka dengan kondisi suhu udara panas mudah teroksidasi dan terbakar serta akses menuju lokasi cukup sulit dengan risiko tinggi, karena lahan yg terbakar pada high wall atau tebing batu bara yang curam dengan ketinggian sekitar 30 meter lebih,” sebutnya.
Sementara itu Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Tanah Laut, M Kusri saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan perusahaan menangani kebakaran supaya tidak menimbulkan asap.
Arahan dari Pj Bupati Tala saat di lokasi terjadinya kebakaran, Satpol PP dan Damkar bekerjasama dengan pihak perusahaan menangani api supaya tidak menimbulkan asap di lokasi tersebut dibantu dengan mendatangkan alat berat,”katanya, Kamis (2/11/2023).
Ia menambahkan, Damkar sudah ada di lokasi memberikan bantuan pemadaman kebakaran batu bara di wilayah yang terbakar supaya tidak menimbulkan kepulan asap.
Terpisah komandan regu Damkar Kecamatan Kintap Akbar Adi Putra menambahkan, sekarang sudah ada dua unit alat berat sedang bekerja mengupas tanah tepat diatas terjadinya kebakaran.
Damkar membantu menyiramkan air yang nantinya setelah ditimbun dengan tanah dari atas menggunakan alat berat,” ucapnya.
Akbar menyebutkan, posisi tempat terjadinya kebakaran ada di tebing tanah bekas lubang galian batubara diperikarakan hampir sekitar 30 meteran lebih.
“Perkirakan pekerjaan pemadaman ini bisa selesai sekitar enam hari lebih,” tandasnya. (Rzk-KPO-3)