GUBERNUR Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin mendampingi Abuya Dr. H. Arrazy Hasyim, MA dan Tuan Guru H. Abdul Hadi Arsyad dalam acara pembacaan manaqib Syekh Samman Al-Madani di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (23/11) malam.
Kegiatan merupakan kali kedua pembacaan manaqib yang sebelumnya juga dilaksanakan pembacaan manaqib Syekh Arsyad Al-Banjari bulan lalu.
Diawali pembacaan maulid habsy Ya Syaikhana Ya Samma oleh grup maulid Al-Husin dari Pekauman Lama Martapura, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadzah Gusti Fajrina S.Pdi, pembacaan manaqib, tausiyah dan doa.
Gubernur didampingi putra sulungnya H Sandi Fitrian Noor yang duduk bersama para alim ulama, berterimakasih atas kehadiran masyarakat yang antusias mengikuti acara manaqib tersebut.
“Biasanya acara manaqib Syekh Samman digelar masyarakat di kampung-kampung. Dan Alhamdulillah, sekarang bisa kita laksanakan di Mahligai Pancasila Banjarmasiin,” ujar Paman Birin.
Untuk itu, Paman Birin berharap acara semacam ini akan terus digelar tiap tahunnya, dan dengan semakin banyaknya masyarakat membaca manaqib, dirinya berharap Kalsel semakin berkah, maju dan sejahtera.
Sementara itu, Buya Arrazy dalam tausiyahnya mengaku bersyukur dapat berbaur dengan wali-wali Allah di bumi Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah, biasanya agenda-agenda maulid cuma ada di kampung, berkat Paman Birin di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kemarin melaksanakan maulid selama 14 hari, ini sungguh luar biasa. Mudahan-mudahan kedepan ini bisa diperbanyak lagi,” ujarnya.
Bahkan Buya Arrazy sampai menjuluki Paman Birin dengan sebutan “Paman Sholawat” dan “Paman Manaqib” karena sering membuat acara keagamaan semacam maulid.
“Insyaallah, jika hati kita sudah terbuka, sir kita sudah terbuka.
Maka nur Muhammad akan mengusir segala keburukan yang ada di dalam hati kita,” tambahnya lagi.
Dirinya memohon doa, untuk bersama-sama mendoakan suadara-saudara muslim yang ada di berbagai negara, termasuk di Palestina dan Suriah.
Sementara itu, saat membacakan manaqib Syekh Samman, Tuan Guru H. Abdul Hadi Arsyad atau Guru Hadi mengatakan, bahwa Syekh Samman merupakan ahli thoriqot yang memiliki keistimewaan luar biasa.
“Bernama lengkap Sayid Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani Al-Hasani Al-Qadiri Asy-Syafei Al-Quraisyi, Syekh Samman begitu masyhur di Kalimantan Selatan.
Bahkan nama beliau sering disebutkan almarhum Guru Sekumpul semasa hidupnya. Maka wajar bila masyarkat Banjar mencintai beliau,” ujarnya.
Untuk diketahui, menurut Guru Hadi, Syekh Arsyad Al-Banjari merupakan santri Syekh Samman Al-Madani yang setelah pulang dari menuntut ilmu di Mekkah, beliau mensyiarkan agama Islam di tanah Banjar.
“Alhamdulillah, lewat barokah beliau, bumi Kalimantan Selatan diberikan rahmat dan syiar-syiar Islam terus ada hingga sekarang.
Untuk itu, mudah-mudahan melalui pembacaan manaqib ini, kita mendapatkan berkat sidin dan kita dikumpulkan dengan orang-orang sholeh di surga Allah nantinya,” tambahnya. (adv/K-2)