Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan untuk pembersihan enceng gondok, pihaknya telah mengerahkan kapal sapu-sapu
BANJARMASIN, KP – Sejak dua pakan terakhir bulan ini, tumpukan Enceng Gondok masih terus memenuhi Sungai Martapura.
Bahkan tumpukan Enceng Gondok ini terlihat menyebar dalam kumpulan yang besar mulai dari jembatan Pasar Lama hingga jembatan Sudimampir.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin, Slamet Begjo mengatakan keberadaan tumpukan enceng gondok di Sungai Martapura sangat menganggu arus lalu lintas air.
Hal ini karena keberadaan enceng gondok ini dapat menjadi penghalang baling-baling klotok dan speedboat.
“Bagi kami, enceng gondok ini sangat menganggu karena dapat menghalangi atau sangkut baling-baling klotok dan speedboad” kata Slamet Begjo.
Sementara, Dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengatakan untuk pembersihan enceng gondok, pihaknya telah mengerahkan kapal sapu-sapu.
Namun akibat terlalu banyak dan kewalahan, PUPR telah meminta bantuan Badan Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan dan PUPR Pemprov Kalimantan Selatan.
BWS dan PUPR Pemprov memberikan bantuan berupa alat berat untuk menangkap enceng gondok.
Prioritas alat berat bantuan PUPR Pemprov dan BWS ini berada di lokasi penangkap enceng gondok di Sungai Gampa.
“Semoga dalam beberapa hari kedepan, alat berat sudah dapat bekerja dan tumpukan enceng gondok di sungai Martapura dapat dibersihkan” kata Suri Sudarmadiyah.
Saat ditanyakan upaya penanganan enceng gondok tidak kembali memenuhi Sungai Martapura, Suri Sudarmadiyah mengatakan hal ini perlu kolaborasi lintas kabupaten kota.
Hal ini mengingat sumber enceng gondok berasal dari wilayah hulu dan Kota Banjarmasin hanya menerima dampaknya saja.
Sementara, Pengamat Lingkungan, Murjani mengatakan untuk jangka panjang perlu ada langkah memanfaatkan tumpukan enceng gondok, bisa berupa menjadikan bahan kompos organik, bahan kerajinan enceng gondok atau hal lainnya.
Kalau melakukan cara seperti sekarang dengan mengalirkan enceng gondok dari sungai kecil ke sungai besar disebutnya tidak efektif.
“Seperti memindahkan dan geser saja, yang terjadi saat pasang surut kemungkinan enceng gondok kembali memenuhi sungai Martapura” tutur Murjani. (mar/K-3)