PALANGKA RAYA, .Kalimantanpost.com – Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini sebanyak 1.100 unit dari jumlah des 1.432 desa. Artinya baru sekitar 70 persen dari total desa yang memiliki BUMDes.
“Dari 1.100 Bumdes tersebut, hanya 645 BUMDes atau 59 persen yang aktif, sementara sisanya sebanyak 458 BUMDes tidak aktif. Kondisi tersebut menjadi perhatian serius bagi Pemprov Kalteng khususnya Dinas PMD,” kata Kepala Dinas PMD Prov. Kalteng H Aryawan Rapat Koordinasi (Rakor) BUMDes) Provinsi Kalteng di Palangka Raya, Rabu (22/11/2023).
Atas dasar inilah, lanjut dua, yang memacunya untuk membuat inovasi, salah satunya melalui Strategi Penguatan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa atau SAPEDA.
“Melalui inovasi ini kami ingin memberikan solusi, bagaimana cara memperkuat dan mengembangkan unit-unit usaha BUMDes, “sehingga dapat berkembang dengan baik dan ke depannya dapat menjadi garda terdepan untuk memajukan dan memandirikan desa,” tambah Aryawan.
Sementara itu, Plt Direktur Utama PT Bank Kalteng, Marzuki menegaskan Bank Kalteng siap memberikan bantuan terbaik kepada BUMDes yang ada di Kalteng.
Seperti Kredit UMKM Berkah, yang merupakan produk kredit mikro yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan jenis Pinjaman Tetap dan sistem berkelompok.
Dikemukakan, pihaknya akan memberikan bantuan dana kepada BUMDes tanpa harus memikirkan agunannya apa. Bahkan bunga yang diberikan pun sangat kecil yakni 1,5 persen per tahun.
“Apalagi kita sudah menandatangani MoU, tentu Bank Kalteng ingin desa-desa tidak melewatkan kesempatan ini, karena dengan BUMDes-nya maju desa makin sejahtera,” pungkas Marzuki.
Pada kegiatan Rakor BUMDes dihadiri peserta 91 orang dari Dinas PMD Kabupaten se-Kalteng dan perwakilan BUMDes se-Kalteng tersebut juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas PMD Kalteng dengan Bank Kalteng, terkait penguatan dan pengembangan BUMDes yang ada di Kalteng. (drt/KPO-3)