Banjarbaru Kalimantanpost.com – Pemprov Kalsel bersama seluruh kabupaten kota dan stake holder terkait sedang menyusun rancang rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2025-2045.
Pada rangcangan pembangunan jangka panjang tersebut mengusung tema atau tagline baabussalam.
Tagline Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, tersebut diartikan sebagai Banua Berbudaya Semua Sejahtera Berkelanjutan dan Maju.
“BUSSALAM memiliki makna pintu gerbang yang mencerminkan posisi strategis Kalimantan Selatan sebagai pintu gerbang IKN. Pada tahun 2045, Kalimantan Selatan diharapkan menjadi pusat perekonomian nasional dan global di Selatan Pulau
Kalimantan sebagai bagian dari superhub ekonomi nusantara, yang berbudaya, sejahtera, berkelanjutan dan maju,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariyadi Noor, saat menyampaikan paparan pada Forum Konsultasi Publik RPJPD, pada Rabu (29/11).
Terdapat 5 visi utama dari tagline Baabussalam.
Pertama banua, yang memiliki makna bahwa Kalimantan Selatan pada tahun 2045 menjadi kampung halaman yang berbudaya, unggul, sejahtera, berkelanjutan, dan mandiri, sebagai hasil kerja keras dan upaya bersama seluruh masyarakat. Kampung halaman yang menjadi gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kedua berbudaya, yang memiliki makna bahwa pesatnya pembangunan di era digitalisasi dan modernisasi tidak meninggalkan budaya dan kearifan lokal. Identitas daerah berupa budaya dan kearifan lokal harus terus hidup didalam masyarakat Kalsel dan menjadi modal sosial dalam pembangunan.
Ketiga semua sejahtera, yang mencerminkan keinginan seluruh masyarakat Provinsi Kalsel menuju pada kehidupan yang lebih baik dimasa datang yang selaras dengan tujuan pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, yakni memajukan kesejahteraan umum. Kesejahteraan umum tidak hanya mencakup tentang kesejahteraan ekonomi dan materi, namun kesejahteraan lahir dan batin. Kesejahteraan lahir dan batin antara lain terwujudnya masyarakat yang makmur, adil dan setara, terciptanya rasa aman, gotong royong, dan saling menghormati. Hal ini juga sejalan dengan tujuan perencanaan pembangunan daerah yakni untuk mewujudkan pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
Keempat berkelanjutan, yang memiliki makna bahwa pembangunan di Provinsi Kalsel dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.
Pembangunan dilakukan dengan mempertahankan kualitas hidup penduduk saat ini dan di masa datang secara berkelanjutan.
Pembangunan dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kesejahteraan ekonomi, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pelestarian lingkungan hidup, dan tata kelola, secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kelima maju, yang mencerminkan harapan Provinsi Kalsel menjadi daerah yang unggul dari berbagai aspek, antara lain sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam, dukungan infrastruktur dan teknologi yang andal, serta tata kelola pemerintahan. Dalam 20 tahun mendatang,
Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan menjadi pusat perekonomian nasional Indonesia di Selatan Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan bagian dari Superhub Ekonomi Nusantara yang inklusif dan berkelanjutan dengan meningkatkan interaksi antarwilayah terutama dengan IKN.
Kelima visi tersebut mempunya lima sasaran utama, yaitu pendapatan per kapita meningkat, kemiskinan menunu nol persen dan ketimpangan berkurang, daya saing daerah meningkat, daya saing sumber daya manusi meningkat, dan integritas emisi GRK menurun menuju net zero emission.
“Yang dibawah ini rancangan awal masih banyak kesempatan untuk menyempurnakan, msih ada tindak lanjut lagi.
Masih ada tahap berikutnya penyusunan rancangan akhir sampai penetapan, masih ada proses yang dilalui, masih perlu masukan penyempuranaan RPJPD kalsel,” kata Ariyadi. (mns/K-2)