BARABAI, Kalimantanpost.com – Banjir melanda pemukiman penduduk di pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Kamis (7/12/2023) siang.
“Memang sempat warga setempat panik, seperti Desa Alat, Kecamatan Hantakan. Tapi, Alhamdulillah keadaan banjir sudah menurun,” ujar Ketua Posko Meratus Kecamatan Hantakan HST Kasmaran saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Kasmaran mengatakan banjir kali ini tidak separah dan berdampak parah seperti kejadian serupa pada Januari 2021.
Kasmaran menuturkan warga Hantakan berharap banjir seperti kejadian 2021 tidak terulang kembali pada musim hujan kali ini.
Karena, Kasmaran menyebutkan bencana banjir pada Januari 2021 berdampak parah di seluruh wilayah Kalimantan Selatan termasuk Kabupaten HST.
“Walau baah (banjir) sempat membuat panik warga, Alhamdulillah tidak meminta korban jiwa. Tidak seperti 2021 beberapa buah rumah hanyut dan bangunan rusak,” tutur Kasmaran.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Muhran (64) mengungkapkan kedalaman air tidak melampaui tebing Kali Benawa.
“Mungkin karena luapan air banjir Kali Benawa tidak terlalu tinggi dan lama sehingga arus bisa terbagi pada kanal buatan dari Keratau Batu Benawa ke Pantai Hambawang Kecamatan Labuan Amas Selatan HST,” ujarnya.
Muhran mengimbau masyarakat di sekitar pinggiran sungai agar waspada ketika turun hujan berintensitas tinggi guna mengantisipasi banjir.
Diketahui, Kecamatan Hantakan merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Batu Benawa yang berlokasi di pinggiran Meratus dan Kali Benawa menuju ke hilir hingga Sungai Barabai Ibu Kota Kabupaten HST. (Ant/KPO-3)