BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Realisasi Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan 30 November 2023 sebesar 22,04 triliun atau sebesar 93,94 persen. Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan Belanja Transfer ke Daerah meningkat sebesar 9,82 persen.
“Realisasi DBH sebesar 97,3 persen, Realisasi DAU 94,3 persen, Realisasi DAK Fisik 76,4 persen, Realisasi DAK Non Fisik 87,3 persen, Realisasi Hibah 3,8 persen, Realisasi Dana Desa 97,4 persen, dan Insentif Fiskal sebesar 66,1 persen,” kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi pada acara Publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan dengan tema Kinerja Fiskal Kalsel bulan November 2023 Optimalisasi Kinerja APBN Menjelang Akhir Tahun di Aula Lantai II Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Rabu (27/12/2023).
Ditambahkan dia, untuk realisasi TKD tertinggi adalah Kabupaten Balangan sebesar 97,40 persen.
“Kabupaten Barito Kuala peringkat pertama penyaluran DAK Fisik di lingkup Pemda Kalsel,” tandas Syafriadi didampingi, Kepala Kanwil DJKN Kalselteng Kusumawardhani, Kepala Kanwil DJP Kalselteng Syamsinar serta Rudie Bayu selaku Kabid Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Kalbagsel
Secara Nasional, lanjut Syafriadi, Kalimantan Selatan peringkat ke-16 penyaluran DAK Fisik se-Indonesia meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk DAK Non Fisik telah terealisasi 87,3 persen, sedangkan dana Desa sudah terealisasi sebesar 1,33 triliun atau sebesar 97,4 persen.
Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan kabupaten dengan capai tertinggi di wilayah Kalimantan Selatan untuk penyaluran Dana Desa dengan realisasi mencapai 100 persen.
Sementara itu, itu kinerja APBD Regional Kalimantan Selatan sampai dengan 30 November 2023, untuk realisasi pendapatan daerah mencapai 32,28 Triliun atau sekitar 106,21 persen dari target, meningkat sebesar 25, 03 persen jika dibandingkan tahun lalu.
“Pendapatan daerah ini terdiri dari Pendapatan asli daerah sebesar 7,17 triliun, Pendapatan Transfer 25,02 triliun. Pendapatan Transfer sebesar 25,02 triliun ini memberikan kontribusi sebesar 77,49 persen terhadap Pendapatan APBD.
Sedangkan dari sisi Belanja Daerah, Realisasi belanja telah terealisasi sebesar 83,97 persen atau sebesar Rp26,57 triliun,” ujarnya.
Untuk belanja pegawai, lanjut Syafriadi, telah terealisasi sebesar Rp8,05 triliun. Sedangkan Belanja Barang/Jasa sebesar Rp7,41 triliun, belanja modal telah terealisasi sebesar Rp5,03 triliun.
Belanja pegawai, belanja barang/jasa, dan belanja modal meningkat dibandingkan tahun 2022. Peningkatan paling tinggi pada belanja modal yaitu mencapai 78 persen, sedangkan belanja barang/jasa meningkat 27 perseb, dan belanja pegawai hanya meningkat 4 persen jika dibandingkan tahun lalu. (ful/KPO-3)