Banjarmasin, KalimantanPost.com – Direktur Operasional PT. Air Minum (AM) Bandarmasih, Edwardsyah menyatakan air yang disalurkan ke pelanggan kondisinya layak minum.
Hasil pemeriksaan di laboratorium milik PT. AM di fasilitas pengolahan air, kadar klorine dan bakteri cenderung nol.
Pemeriksaan di laboratorium ini sesuai dengan standar kesehatan Permenkes no 492 tahun 2010 tentang persyaratan air minum yang dapat langsung diminum yaitu faktor yang berhubungan
dengan kesehatan hasilnya harus nol untuk kandungan bakteri E-Coli dan koliform.
Sementara, faktor fisika seperti warna sebesar 15 TCu, nilai kekeruhan adalah 5 mtu, serta PH antara 6,5 hingga 7.
Namun, untuk air yang dialirkan ke pelanggan, dirinya menyarankan pelanggan untuk merebus air terlebih dahulu.
Hal ini akibat adanya kebocoran jaringan pipa yang membuat air minum tidak boleh diminum langsung dari keran.
“Kalau air dari hasil tes laboratorium 1 dan 2 milik kita, saya jamin air minum yang dihasilkan instalasi pengolahan layak minum, namun saya tidak menyarankan minum langsung dari keran, karena ada kebocoran di jaringan pipa yang membuat ada penurunan kualitas air” kata Edwardsyah.
Sementara, Senior Manager Aset, IT dan Pelaksana, Walino mengatakan untuk mengatasi persoalan penurunan kualitas air akibat jaringan pipa maka diperlukan pembangunan jaringan pipa baru.
Namun, hal ini cukup sulit karena biaya pembangunan jaringan baru yang mahal.
“Kedepannya kita menginginkan bidang usaha baru di bidang air kemasan siap minum, apakah dengan air kemasan atau lewat jaringan pipa khusus” tutup Walino. (mar/K-3)