Sehari sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Jalan Cempaka Putih, Simpang Gang Limau.
Banjarmasin, KalimantanPost.com – Lagi enak-enaknya tidur, Adi warga Jalan Cempaka XII RT 19 RW 6 Banjarmasin Tengah terbangun karena mendengar teriakan beberapa orang, Minggu (10/12) dinihari pukul 00.30 WITA.
“Saya segera memeriksanya, ternyata api sudah membesar tepat di samping rumah saya,” katanya
ketika ditemui kemarin.
Adi pun bergegas keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kebakaran sendiri diketahui telah menghanguskan 3 buah rumah. 1 di antaranya rusak parah 100
persen dan dua sisanya hanya terdampak.
Untuk korban terdampak kebakaran adalah M Ilas Bai, Setia Munarsih, Hasan Dillah dan Hendry.
Api akhirnya berhasil dipadamkan setelah sejumlah anggota relawan Barisan Pemadam Kebakaran
(BPK) berdatangan ke lokas kejadian untuk memadamkan api.
Kapolsekta Banjarmasin Tengah, Kompol Pujie Firmansyah SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Hendra Agustian Ginting mengatakan, anggotanya masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
Sehari sebelumnya, kebakaran juga terjadi di Jalan Cempaka Putih, Simpang Gang Limau, RT 8 Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, Sabtu (9/12) siang sekitar pukul 14.10 WITA.
Insiden ini mengakibatkan 4 bangunan luluh lantak dilalap “si jago merah”.
Api sendiri diketahui pertama kali membakar rumah bekas hunian penjaga sekolah yang dalam kondisi kosong kemudian merembet 3 bangunan rumah lainnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, Polsek Banjarmasin Timur telah memasang garis polisi di sekitar lokasi rumah terbakar untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Salah satu warga, Ifan yang rumahnya berada tak jauh dari kebakaran mengaku pertama kali melihat api tiba-tiba membesar tepat di bagian tengah rumah kosong.
“Jadi tadi pas saya buka pintu, api itu tiba-tiba besar. Posisinya persis di bagian tengah dari dalam rumah, apinya langsung besar seperti ada ledakan,” jelasnya.
Melihat rumah tersebut terbakar, Ifan pun panik dan langsung berupaya menyelamatkan anggota keluarga serta barang berharga yang ada di dalam rumahnya.
“Api itu posisinya langsung berputar, aku tidak mikirin apa-apa juga lagi, yang penting anak istri dan beberapa barang berharga sempat di selamat,” kata Ifan.
Menurutnya, bangunan tersebut dulunya merupakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kebun Bunga. Namun tak dioperasikan lagi, sehingga belakangan setahun terakhir ditempati oleh Tahfidz Qur’an.
“Kalau dari SMA itu sudah tak ditempati lagi sejak 4-5 tahun terakhir. Sementara yang dari
Tahfidz Qur’an kira-kira baru setahu kosongnya,” tambah Ifan.
Dia menduga kebakaran terjadi karenanya adanya korsleting listrik arus pendek dari dalam.
“Karena di sini lingkungan sekolah, mungkin saja listrik di dalamnya masih aktif. Tapi
Alhamdulillah rumahku hanya kena di bagian atas dan dapur saja,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 8, Sayuti mengatakan ada 4 buah bangunan rumah yang terdampak dari kebakaran yang terjadi.
“Dugaannya asal mula api dari rumah kosong empat pintu berimpit, tapi bukan bedakan. Data secara keseluruhan ada 4 buah bangunan yang terdampak,” ucap Sayuti.(fik/yul/K-4)