Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

OJK Minta Masyarakat Waspadai Soceng

×

OJK Minta Masyarakat Waspadai Soceng

Sebarkan artikel ini
IMG 20231213 WA0002 e1702422603376
Kepala OJK Regional 9 Kalsel, Darmansyah didampingi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Ahimsa dan Diputi Diretur Hubungan Antarlembaga, Abidirrahman. Kalimantanpost.com- (Kalimantanpost.com/Narti)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Selatan (Kalsel), Darmansyah, mengingatkan segenap masyarakat waspada kejahatan social engineering atau soceng.

Menurutnya, ekarang ini Soceng sendiri merupakan salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu.

Kalimantan Post

Darmansyah juga menegaskan, pelaku soceng bukan menyasar sistem keamanan bank, melainkan nasabah. Caranya dengan membobol data pribadi, melalui smartphone.

Bahkan selain data mengenai yang bertalian dengan setiap transaksi nasabah melalui m-banking. Di antaranya Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor kartu dan PIN ATM, serta data kartu kredit dan sebagainya.

Kejahatan Soceng salah satunya, kata Darmansyah yang pernah terjadi di Kalsel, duit nasabah Rp1,1 miliar hilang.

“(Ini) Karena ketidaktahuan, bukan karena kesalahan bank, tapi kelalaian masyarakat (nasabah),” kata Mantan Humas OJK Indonesia kepada awak media di Banjarmasin, Selasa (12/12/2023).

Ditegaskannya, sekarang ini ada empat ragam soceng. Masing-masing, phising, pretexting, baiting, dan sniffing.

Khusus Phising pencurian data pribadi dengan menggunakan media palsu menyerupai media aslinya, katanya sambil memberikan sejumlah contoh.

Sedangkan pelaku untuk mendapatkan informasi nasabah dengan mengirim website palsu, pesan email, hingga menelepon lewat panggilan suara dengan mengaku pihak bank atau kepolisian.

Demikian Pretexting pencurian data nasabah dengan menggunakan media panggilan suaran datekbnik berboicara persuasif layaknya telemarketing.

Adapun pelaku meminta agar melakukan approval terhadap transaksi, penggantian password, dan meminta kote OTP (one time password).

Kemudian Baiting, metodenya dengan menawarkan hadian memanfaatkan form informasi prbadi yang wajib diisi ketika korban berniat melakukan klaim hadiah.

Dan terakhir, sniffing, merupakan tindakan kejahatan berupa penyadapan oleh hecker untuk mencuri data dan informasi penting berupa username, password m-banking, informasi kartu kredit, password e-mail, hinggar informasi penting lainnya.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan dan KPI Gelar Media Gathering 2025

Karena itu, OJK Kalsel kata Darmansyah mengajak media sama-sama meningkatkan literasi masyarakat terhadap beragam modus kejahatan soceng.
Selain itu, dalam kesempatan kali ini Darmansyah juga memaparkan sejumlah pertumbuhan ivenstasi dan perekonomian di Kalsel yang terus meningkat.

Sesi pertemuan yang diikuti oleh puluhan awak media dari cetak, elekronik dan online itu juga digelar pertandingan persahabatan antara OJK Kalsel, Forum Wartawan Ekonomi, dan PT Taspen.

Setiap tim saling unjuk kebolehan di lapangan mini soccer Ufik Banjarmasin. Dalam laga eksebisi ini, Forum Ekonomi Kalsel berhasil menekuk tim OJK dengan skor 2-0, dan PT Taspen 1-0.(nau/KPO-3)

Iklan
Iklan