BANGKALAN, Kalimantanpost.com – Aparat Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, menangkap sebanyak tujuh orang terkait dengan ledakan di Desa Banyuajuh, Kamal, yang menyebabkan lima bangunan rusak dan menewaskan satu orang, Jumat (29/12/2023).
Menurut Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, mereka terdiri atas empat penyelam dan pengepul barang rongsokan serta dua pekerja.
“Mereka ini kami amankan untuk dimintai keterangan. Saat ini sudah di Mapolres Bangkalan,” kata Kapolres AKBP Febri Isman Jaya di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat sore.
Sebelumnya, pada hari Jumat (29/12) sekitar pukul 09.00 WIB (versi warga 08.20 WIB) terjadi ledakan di Desa Banyuaju, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Lokasi ledakan sekitar 300 meter dari Pelabuhan Kamal.
Sebanyak enam orang menjadi korban dalam kejadian itu, satu di antaranya meninggal dunia. Lima rumah warga juga rusak serta 1 unit mobil terbakar di lokasi ledakan.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara petugas gabungan dari Polres Bangkalan dan Polda Jatim, kata Kapolres, ledakan yang terjadi di Desa Banyuajuh dari sebuah benda mortir. Benda itu hendak dipotong oleh pengepul barang rongsokan.
Benda mirip mortir itu sebanyak 3 buah, dan dibeli dari salah satu warga yang diperolehnya dari dasar laut. Saat pemotongan dengan mesin potong, benda itu keluar asap. Pekerja yang ketakutan lari, kemudian terjadilah ledakan tersebut.
“Besi yang kami duga bagian dari mortir itu ditemukan di tiga tempat, di depan rumah warga yang tidak jauh dari lokasi, kemudian di Dermaga Kamal dan di samping gudang. Kami sedang dalami kasus ini, dan ada tujuh orang yang kami amankan,” ujar Febri.
Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar bunyi ledakan sebanyak tiga kali secara berturut-turut. Bahkan, sebagian ada yang melibat benda terbang seperti pipa bersamaan dengan suara ledakan itu.
“Kami sempat berhamburan keluar rumah karena suaranya sangat keras,” kata Chairul Fuad, warga yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi ledakan itu.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Imam Sugianto menduga ledakan dahsyat yang mengguncang Desa Banyu Ajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jumat, berasal dari mortir atau peluru kendali sehingga menyebabkan seorang tewas.
“Ledakan mortir. Bengkel itu tempat pengumpul besi bekas. Pemilik bengkelnya itu pada saat menggergaji mortirnya mungkin di dalam besi, kemudian digergaji, mungkin mau dipotong-potong. Tiba-tiba muncul percikan ada asap disiram asapnya masih mengepul tiba-tiba pemilihnya lari, begitu lari meledak,” kata Kapolda di Surabaya, Jumat.
Peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 08.30 WIB, Akibat ledakan ini seorang tewas atas nama Gugus (55) warga Kampung Bedak timur Desa Banyu Ajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
Mortir tersebut diduga dari zaman perang yang berbentuk seperti mentimun.
“Makanya saya mengimbau masyarakat kalau ada temuan mortir, itu kan mortir bahan peledak yg masih aktif, kita tidak tahu apakah sudah diledakkan atau belum,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan ledakan menyerupai bunyi bom ini bersumber dari tempat penampungan barang rongsokan milik Hori, warga Dusun Dumarah, Desa Banyu Ajih, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
Ledakan juga memicu kebakaran tempat tersebut dan membuat sejumlah rumah warga rusak. Lokasi titik ledakan berjarak sekitar 300 meter dari Pelabuhan Kamal.
Selain menyebabkan seorang tewas, insiden tersebut juga mengakibatkan lima orang luka-luka serta sesak nafas. Berikut Identitas korban;
- Suryanto (46), warga Desa Banyu Ajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan.
- Riska (17) warga Perumahan Cendana, Kabupaten Bangkalan.
- Ika (35), warga Dusun Baru, Desa Kamal, Kabupaten Bangkalan.
- Endang, warga Perumahan Cendana, Kabupaten Bangkalan.
- Siti Hamamah, (36) warga Dusun Kampung Baru, Kabupaten Bangkalan. (Ant/KPO-3)