Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Barito Kuala

Target Realisasi Lumbung Pangan Jadi Tantangan Batola

×

Target Realisasi Lumbung Pangan Jadi Tantangan Batola

Sebarkan artikel ini
IMG 20231212 WA0029
Pj Bupati Batola Mujiyat memaparkan hasil pembangunan dan tantangan pembangunan kedepan pada acara Jumpa Pers di Aula Pemkab Batola, Senin (11/12). (Kalimantanpost.com/Antara)

BATOLA, Kalimantanpost.com – Pj Bupati Batola Mujiyat mengatakan ada empat persoalan penting membangun Kabupaten Barito Kuala.

Pertama, kata Mujiyat, program lumbung pangan nasional yang di target terealisasi tahun 2024 menjadi tantangan kabupaten Barito Kuala.

Baca Koran

Dijelaskannya, untuk Kalimantan Selatan, Batola diminta mempersiapkan dengan mengoptimalkan lahan pertanian 90.000 hektare.

“Saat ini sudah ada 70.000 hektar, masih kurang 20.000 hektare. Untuk merealisasikan target tersebut, kita harus persiapkan dengan sungguh- sungguh,” jelas Mujiyat saat jumpa pers di Aula pemkab Batola, Senin (11/12) yang dihadiri, sekdakab batola, kepala dinas dan forkopimda, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan insan media, baik cetak, elektronik dan media online.

Persoalan kedua, juga menjadi perhatian yaitu program penurunan stunting. Pemerintah telah menargetkan pada tahun 2024 mendatang, angka Stunting harus 14 persen.

“Kita patut bersyukur dengan kerja yang maksimal, saat ini kita pada titik aman dengan angka 10 persen,” ucapnya.

Persoalan ketiga, sebut Mujiyat, yakni menangani kemiskinan ekstrim. Beberapa cara penanganan kemiskinan ekstrim dengan mengembangkan UMKM di desa-desa, serta program bedah rumah baik melalui bantuan pusat, provinsi, maupun kabupaten.

“Tahun depan 2024 ada banyak rumah yang akan dibedah. Dari pusat melalui kementrian PUPR menggelontorkan dana sebesar Rp 5 miliar. Pemrpov Kalsel membedah 205 rumah, dan Pemkab Batola 200 rumah,” ungkapnya.

Masih banyaknya infrastruktur jalan, jembatan saat ini yang rusak di Batola menjadi persoalan yang ke empat atau terakhir. Dibutuhkan ke uletan mencari anggaran baik di tingkat provinsi dan pusat.

“Perlu kesungguhan untuk membangun infastruktur, karena kalau mengandalkan APBD atau PAD tidak mungkin mampu. Kita harus lobi sana, lobi sini, karena dengan infrastruktur yang baik roda perekonomian masyarakat menjadi lebih lancar,” pungkasnya. (ag/KPO-3)

Baca Juga :  Gaspol, Usai Dilantik Bahrul Ilmi Teken SK Pupuk Bersubsidi

Iklan
Iklan