Ibnu Sina hanya menjamin bakal membayar semua hutang proyek atau jasa yang tertunggak akibat anggaran pendapatan yang meleset
BANJARMASIN, KalimantanPost.com – Banjarmasin, KP – Dari target PAD (Pendapatan Asli Daerah) tahun 2023 sebesar 560 milyar rupiah, yang tercapai hanya 302 milyar rupiah atau sekitar 52 persen dari target.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang ditemui usai pelantikan Pejabat Tinggi Pratama dan Pejabat Lainnya di Balaikota Banjarmasin mengatakan untuk mengatasi hal ini, Pemko Banjarmasin bakal melakukan refocusing anggaran.
Namun, Ibnu Sina menolak untuk berkomentar lebih jauh dan meminta sekretaris daerah, Iksan Budiman untuk menjelaskan secara teknis.
Ibnu Sina hanya menjamin bakal membayar semua hutang proyek atau jasa yang tertunggak akibat anggaran pendapatan yang meleset.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan refocusing yang dilakukan Pemko Banjarmasin dengan melakukan pembayaran segera hutang proyek atau pekerjaan yang telah dilakukan.
Pembayaran akan dilakukan secara bertahap tergantung pada kondisi anggaran keuangan Pemko Banjarmasin.
Selain itu, akan melakukan review mana yang dilakukan pembayaran lebih dahulu.
“Refocusing anggaran adalah jalan terakhir, kalau secara normal hal ini tidak bisa dilakukan, recofusing merupakan tindakan peralihan anggaran sambil menunggu Dana Transfer Pusat diterima” kata Ikhsan Budiman.
Sementara, Kepala Disperdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar mengatakan refocusing anggaran memang harus dilakukan.
Meskipun hutang anggaran sangat kecil untuk keperluan makan minum dan perawatan komputer, dirinya merasa tidak enak memiliki hutang.
Secara kinerja, minimnya anggaran ini membuat realisasi anggaran di dinasnya mencapai 90 persen lebih, hal ini karena ada beberapa tunggakan yang belum bisa dibayar.
Untuk PAD tahun 2023, Disperdagin mendapatkan 8,8 milyar rupiah atau sekitar 107 persen dari target 8,3 milyar rupiah.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan masih melakukan validasi anggaran yang mau dilakukan refocusing.
Dirinya menyebutkan tidak berani memastikan apakah anggaran bakal diprioritaskan untuk membayar tunggakan proyek yang sedang dilakukan.
“Semua tergantung pada hasil validasi” kata Nuryadi singkat. (mar/K-3)