Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

FKPT Kalsel “Gaspol” Kinerja di Tahun Politik 2024 dengan Perbanyak Sosialisasi Merawat Kedamaian Indonesia

×

FKPT Kalsel “Gaspol” Kinerja di Tahun Politik 2024 dengan Perbanyak Sosialisasi Merawat Kedamaian Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20240102 WA0052
RAPAT - Pengurus FKPT Kalsel saat rapat evaluasi kinerja 2023 dan membahas program kerja mandiri di tahun politik. (Foto : istimewa)

BANJARMASIN – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan melakukan evaluasi kinerja 2023 dan menyusun program kerja 2024.


Terungkap dalam rapat mengawali tahun 2024, Ketua FKPT Kalsel, H Aliansyah Mahadi didampingi Sekretaris DR Masrani Noor, Bendahara, Noorhidayah SE dan para kabid serta satgas, juga menyampaikan hasil Rakornas FKPT Tahun 2023 yang digelar di Jakarta akhir Desember lalu.

Kalimantan Post


Didit nama akrab Ketua FKPT Kalsel ini mengucapkan terima kasih kepada pengurus FKPT karena telah bekerjasama mensukseskan program kerja BNPT melalui FKPT.


Kendati program kerja dari BNPT dilaksanakan dengan baik oleh bidang media, agama, pemuda, penelitian serta bidang perempuan dan anak, tetapi masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, terutama terkait jumlah peserta dan lomba kegiatan, laporan keuangan serta share berita ke web resmi BNPT dan FKPT.


“Tahun politik 2024 ini harus kita gaspol semua kegiatan BNPT,” kata Didit yang meminta agar para kabid meningkatkan kinerja 2024 ini.


Kemudian tambah Didit, untuk program mandiri FKPT Kalsel tetap dilaksanakan, malah di tahun politik ini akan diperbanyak sosialisasi untuk menyampaikan peran penting forum ini dalam menjaga dan merawat kerukunan serta kedamaian Indonesia. 


“Kita akan sosialiasasi ke Kabupaten/kota untuk pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme,” tegas Didit.


Dijelaskannya, dengan tugas dan tujuan mulia tersebut, pengurus FKPT Kalsel diharapkan merangkul semua pihak di daerah dengan semangat pentahelix pencegahan terorisme.


Termasuk juga pemberitaan secara masif melalui media dan kemajuan teknologi internet, terutama melalui media sosial mengenai bahaya propaganda terorisme. (RIL/KPO-1)

Baca Juga :  Miris, Hanya Dua Moderator yang Tangani Aduan dari 4.000 Perusahaan di Banjarmasin
Iklan
Iklan