Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Harga Bawang Putih dan Daging Ayam Ras Naik, Inflasi Kalteng Terkendali

×

Harga Bawang Putih dan Daging Ayam Ras Naik, Inflasi Kalteng Terkendali

Sebarkan artikel ini
IMG 20240115 WA0028 e1705320310493
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Sri Widanarni (tengah). (Kalimantanpost.com/drt)

PALANGKA RAYA, Raya.Kalimantanpost.com – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Sri Widanarni mengatakan inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini masih relatif stabil, namun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.

“Dari catatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), ada kenaikan harga untuk bawang putih dan daging ayam ras, sedangkan cabai dan bawang merah harganya menurun,” ujar Sri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara virtual dari Kantor Gubernur Kalteng, Senin (15/1/2024).

Baca Koran

Ditambahkannya, Pemerintah Kalteng akan terus melaksanakan program-program dalam rangka pengendalian inflasi sacara berkelanjutan, seperti pasar penyeimbang dan pasar murah.

“Kita berharap di Kalimantan Tengah tidak terjadi lonjakan harga pangan baik pada saat hari-hari besar keagamaan maupun hari-hari tertentu, sehingga harga tetap stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga,” tandasnya.

Sementara itu, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir yang memimpin rakor, mengatakan pada rakor pengendalian inflasi di minggu kedua Januari ini lebih difokuskan kepada kenaikan harga dan mengantisipasinya.

Diungkapkan, pada Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahan pangan di minggu kedua Januari ini, ada tiga komoditas yang naik dibanding minggu lalu, yakni bawang merah, bawang putih, dan daging ayam ras.

“Kita harus fokus mengatasi kenaikan harga tiga komoditas tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto memaparkan, inflasi bulan Januari selalu dominan disebabkan oleh inflasi komponen harga bergejolak.

Menurut dia, secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun sebesar 9 persen poin. Wilayah dengan persentase penurunan terbesar secara berturut-turut adalah Pulau Jawa (16,85 persen poin), Pulau Sumatera (-13.08 persen poin), dan Luar Pulau Jawa dan Sumatera (-4,48 persen poin).

Disebutkannya, komoditas cabai rawit masih mengalami fluktuasi harga yang cukup signifikan hingga minggu kedua Januari ini. “Fluktuasi harga komoditas tersebut terjadi di 156 kabupaten/kota seluruh Indonesia,” pungkasnya. (drt/KPO-3)

Baca Juga :  Jajaran Disnakertran Gelar Buka Puasa Bersama

Iklan
Iklan