BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Harian Umum (HU) Kalimantan Post kini hadir untuk semua masyarakat di wilayah Kalsel, bahkan provinsi tetangga.
“Kita kini hadir untuk seluruh segmen masyarakat,” kata Wakil Pimpinan Umum Kalimantan Post, H Troy Satria pada diskusi ’24 Tahun Kalimantan Post’, Rabu (17/1/2024), di Banjarmasin.
Troy Satria mengungkapkan, Kalimantan Post sudah mengalami jatuh bangun menghadapi krisis yang terjadi, mulai dari Harian Dinamika Berita hingga berganti nama menjadi HU Kalimantan Post pada 2000.
“Kita tidak hanya mengandalkan koran cetak, namun juga koran digital atau e-paper. Kita juga melounching Tik Tok dan You Tube,” jelas anggota DPRD Kalsel, pada diskusi terbatas yang dimoderatori Sukhrowardi.
Sebelumnya, media sosial Kalimantan Post seperti Facebook dan Instagram juga menyajikan pemberitaan online yang lebih cepat dan akurat.
“Ini untuk menjangkau generasi milenial yang enggan membaca koran, namun eksis menggunakan medsos dan gadget,”
Sementara itu, Biro KP Jakarta Rofi Zardaida mengatakan, tahun depan merupakan kerja keras untuk menyongsong HUT perak Kalimantan Post sekaligus gerbang Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.
“Apalagi Kalimantan Post memiliki modal 7 M untuk semakin maju dan berkembang ke depan,” jelas Rofi.
Pertama, market (pemasaran), koran asli banua ini sudah memiliki pasar yang jelas, bahkan sebelum IKN pindah ke Kaltim, Kalimantan Post sudah lebih dulu memilih brand yang mencakup wilayah Kalimantan, sehingga perlu memperkuat pemasaran dan pemberitaan.
“Kalimantan Post harus bisa menjadi kompas atau rujukan pemberitaan di wilayah Kalimantan,” tambah mantan penyiar TVRI.
Selain itu, juga terbuka pemasaran hingga ke Asean, khususnya negara yang ada di Kalimantan, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
“Ini tidak lagi mengandalkan koran cetak, namun koran digital, agar pemasarannya lebih luas dan cepat,” ujar Rofi.
Kedua, man power, didukung sumber daya manusia yang sudah berpengalaman, serta Manajemen yang teruji menjadi modal berikunya.
“Modal lainnya adalah material (bahan baku) dan machine yang mendukung produksi media,” jelasnya.
Namun, untuk modal manajemen informasi sistem, mulai dari website dan lainnya masih menjadi PR, yang kini dibenahi dengan kerjasama tenaga muda yang ahli di bidang teknologi informasi dan digital.
“Terakhir adalah money, akan menyusul diterima dengan pembenahan yang dilakukan. Investasi tidak akan berarti tanpa dukungan modal lainnya,” jelas Rofi. (lyn/KPO-3)