Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN
Kata sukses, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
keberhasilan atau keberuntungan. Sukses bukanlah suatu tujuan akhir
dengan kualitas seadanya dan menghalalkan segala cara untuk mencapainya,
melainkan sebagai suatu proses yang harus dilakukan setahap demi setahap
tergantung tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Islam, sukses adalah
suatu hal yang berhasil diwujudkan, khususnya dalam hal kebaikan atau
sesuatu yang bernilai baik. Pada saat ini, kebanyakan manusia mengukur
kesuksesan dari jabatan, harta, ataupun keluarga. Semua hal tersebut
memang tidak menjadi masalah jika ingin meraihnya. Tetapi, jika hanya
berfokus pada kesuksesan dunia, bagaimana dengan kesuksesan di akhirat
kelak? Inilah mengapa sebagai manusia harus menyeimbangkan dunia dan
akhirat.
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin telah mengatur seluruh kehidupan
manusia, salah satunya mengenai kesuksesan hidup manusia. Manusia yang
sukses dalam Islam tidak hanya diukur oleh harta dan posisi atau
jabatannya di suatu perusahaan, melainkan ada standar lain yang Allah SWT
berikan.
Menurut banyak ulama, sukses dapat digolongkan dalam tiga kategori, yakni
: 1. Sukses karena bermanfaat. Islam mengajarkan umatnya untuk bisa
menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Inilah mengapa
memberikan manfaat pada manusia lain adalah kebutuhan karena kita akan
merasakan kebermaknaan dari apa yang dilakukan untuk orang lain. Dan ini
sesuai hadis, “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberi kan
manfaatnya pada orang lain”. (Bukhari); 2. Sukses karena membangun
masyarakat. Melahirkan manusia untuk menjadi seorang pemimpin di muka
bumi. Sebagaiman firman Allah SWT, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al Baqarah : 30). Menjadi pemimpin, tentu
harus mempunyai bekal ilmu pengetahuan untuk menjalan misi menjadi
pemimpin di muka bumi, perlu mengoptimalkan potensi melalui karir sebagai
sarana menjalankan misi tersebut; 3. Sukses di akhirat. Semua yang telah
dicapai selama di dunia, bukanlah apa-apa karena semua itu hanya
sementara. Jelas saja, itu bukanlah sukses yang sebenarnya. Keselamatan
akhirat lah yang menjadi kunci utama kesuksesan kita melalui bekal-bekal
amalan kebaikan selama di dunia. Sebagaimana Firman Allah SWT, “Dan
tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al An’am : 32).
Ciri orang sukses, menurut pandangan Islam, yakni mempunyai berapa ciri
dianataranya : cerdas, orang yang menaati Allah dan mengikuti Rasulullah,
peduli terhadap sesame, memiliki sikap disiplin, memiliki motivasi yang
kuat, memiliki komitmen, suka bekerja keras, selalu memiliki keyakinan
positif, tidak iri dan dengki terhadap rezeki orang lain, selalu tekun
dalam sesuatu hal dan selalu ingin elajar setiap waktu.