EDP KP
Oleh : ANDI NURDIN LAMUDIN
Noel, novel karangan Dan Brown, seperti The Last Symbol merupakan kelanjutan dari novel yang menghebohkan dunia ‘The Da Vinci Code’, yang telah terjual di seluruh dunia, dan jutaan penonton telah menyaksikan filmnya. Film Angel and Demons pada 2009, profesor fiktif menjadi pujaan orang dewasa, seperti James Bond. Langdon, sebagaimana diketahui para pembacanya, adalah seorang guru yang memperingatkan mengenai besarnya tugas tersebut. Dengan memahami misteri kuno, adalah proses seumur hidup. Digambarkan, seperti guru yang baik manapun, tujuan Langdon adalah membangkitkan rasa penasaran intelektual sehingga memunculkan pertanyaan, yang disebabkan kebijakan sejati dimulai dari pemahaman bahwa hidup adalah sebuah pencarian jawaban terus menerus.
Komentator Peter Salomon, pada serial Langdon karangan Dan Brown, mengakui, jika kini disadari bahwa tujuan sesungguhnya “Piramida Mason” bukanlah mengungkapkan jawaban-jawaban, tapi sebenarnya menginspirasi kekaguman terhadap jawaban-jawaban itu. Hal itu terungkap pada cerita The Lost Symbol. Dimana sebenarnya The Lost Symbol juga merupakan teka teki raksasa, mengungkapkan misteri sebuah fenomena sejarah dan tujuan adanya Washington DC, yang melibatkan perkumpulan rahasia Amerika, Freemason. Dimana sebelumnya pada sampul bagian dalam The Da inci Code (2003) mengandung serangkaian huruf tercetak tebal yang jika disatukan, berbunyi, “Tidak adakah pertolongan untuk putra si janda”. Di sini menimbulkan pertanyaan, apakah maksudnya itu? Putra yang selama ini mereka pertuhankan?
Dijelaskan pula jika sebelum terbitnya sebuah novel lanjutan ketika itu, bahwa pengacuan pada semua karya seni, makam, terowongan, dan arsitektur di Roma seluruhnya berdasarkan fakta, termasuk semua lokasinya. Semuanya masih bisa dilihat saat ini. Persaudaraan Illuminati juga berdasarkan fakta. Dalam The Lost Symbol, kita menghadapi fakta lain, jika sebuah dokumen pada 1991 yang terkunci dalam berankas CIA di mana teksnya sandinya berisikan frasa, “Terkubur di suatu tempat di luar sana”. Dimana semua organisasi yang ada dalam novel itu, benar-benar ada. Bahwa semua ritual, ilmu pengetahuan, karya seni, dan monumen di dalam novel ini nyata.
Sangat mengherankan, meskipun Dan Brown memberikan pernyataan-pernyataan kontroversial yang mendahului jalinan cerita novelnya, menjelaskan pula, “Buku ini adalah karya fiksi”. Dalam arti sebenarnya adalah bahwa Dan Brown seorang penulis, bertujuan menghibur, serta memberitahukan pada para pembaca tenang sebuah informasi yang belum mereka ketahui. Mempunyai telenta serta kemampuan artistik yang membawa ita ketempat kejadian yang menarik, membuka pintu-pintu menuju rahasia yang belum pernah diketahui publik, membuka mata terhadap gambaran-gambaran yang dikenal, serta kembali mengunjungi sejarah. Dengan demikian pembaca novel itu telah tergerak untuk menjelajahi sendiri tempat-tempat, karya seni, arsitektur, serta geografi yang mereka baca pada novel tersebut. Itu semua karena kemampuan luar biasa serta kepopuleran Penulis seperti Dan Brown yang bisa membuat rasa penasaran para pembaca.
Maka salah seorang komentator pembaca, membuat catatan ada 33 kunci untuk The Lost Symbol.
