Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

NEGARA BISA ROBOH

×

NEGARA BISA ROBOH

Sebarkan artikel ini

Oleh : CAKRAWALA BINTANG

Kehidupan semakin modern, namun masih teradi ketimpangan dalam kehidupan manusia. Karena masih mencari apa yang namanya kebahagiaan dan ketenangan. Contohnya zaman yang semakin kaya ilmu pengetahuan ini ada istilah LGBT, dimana kehidupan hanya dipandang dari kesenangan seks semata. Bahkan sudah membenarkan pasangan sejenis. Nampaknya manusia semakin jauh di dalam petualangan kehidupannya di dalam keinginan mendapatkan yang namanya bahagia itu. Dengan demikian, manusia sudah keluar dari fitrahnya, karena sudah berjalan di jalan yang semakin gelap dan tidak jelas tujuan hidupnya.

Baca Koran

Sebenarnya kehidupan itu intinya pada peranan wanita, dimana seorang ibu atau isteri yang sangat berperanan di dalam kehidupan “kebahagiaan pada rumah tangga”. Apalagi jika pernah mendengar hadis yang berbunyi, “Wanita adalah tiang Negara”. Maka jika baik tiang itu, maka Negara akan baik, sebaliknya jika tiang itu rapuh dan mudah goyah serta lemah, maka Negara akan roboh. Artinya, jika yang tertinggi itu adalah agama Islam, sebagai agama akhir zaman, kemudian wanita itu merupakan harta yang paling berharga, maka sudah sepatutnya jika wanita yang shalih atau kuat Islamnya itulah pembentuk surga. Karena itu patut dipertanyakan akan Negara Indonesia ini?

Negara Indonesia sudah goyah karena kasus korupsi atau narkoba serta banyak jalan politik yang tersesat, boleh jadi karena banyak wanitanya yang cenderung berpikir ke arah itu, akhirnya akan mempengaruhi anak dan suami. Tidak perlu ditutupi, jika sebenarnya wanita memang ratu rumah tangga, yang dapat mengendalikan jalan pikiran suami dan kerjanya. Begitu pula mengendalikan pikiran anaknya, yang setiap hari memikirkan bayaran sekolah serta bagaimana anak bisa sukses dalam sekolah dan karir berikutnya.

Baca Juga :  Haulan dan Kharisma Guru Sekumpul

Karena itu, peranan wanita dan Islam sangatlah penting, sehingga Wanita shalih dan takwa akan mempengaruhi banyak pikiran dan cara mengambil keputusan. Terbukti, revolusi Islam Iran banyak digelorakan para wanita, yang banyak memasuki universitas serta sekolah-sekolah. Sehingga pikiran wanita yang baik berdasarkan Islam dan pengetahuan serta pengalaman kehidupan itulah yang justru membantu untuk membentuk gelora baru di dalam berkehidupan Negara.

Jangan sampai mulai dari pembagian waris wanita cenderung kepada gaya liberal, dimana antara laki-laki dan perempuan harus berbanding 1:1. Padahal semestinya antara laki-laki dan perempuan itu berbanding 2:1. Walau pada dasarnya pada akhirnya masalah keadilan, kemudian diratakan oleh kebijakan saudara laki-laki. Namun rasa kurang percaya pada apa yang menjadi ayat Allah SWT dan wahyu yang diturunkan pada Muhammad SAW, yang ada di dalam dada itulah yang akan menjadi penyebab “tidak berkah”. Apalagi kemudian di dalam pelamaran gadis, akan terjadi yang namanya “jujuran”. Kemudian menjadi beban laki-laki untuk memenuhi syarat itu, kemungkinan juga sampai dipaksakan dengan berhutang dulu pada yang lain. Kemudian pada rumah tangga, secara otomatis menjadi beban dan tanggung jawab suami sebagai kepala rumah tangga.

Karena itu berhati-hatilah pada ayat-ayat Allah SWT, karena itu akan menentukan jalan hidupmu.

Iklan
Iklan
Baca Koran