Banjarbaru, KP – Sampah dari pelaksanaan Haul ke 19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Banjarbakula digratiskan. Terhitung sejak 12 sampai 17 Januari 2024, sampah yang masuk dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin tidak dipungut biaya.
“Dalam membantu kelancaran haul, kami tidak memungut biaya sampah yang masuk dari lima kabupaten tersebut,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Senin (15/1).
Menurut Hanifah, sampah yang gratis hanya untuk angkutan truk yang sudah dipasang stiker. Sesuai kesepakatan dengan lima kabupaten kota, truk yang dipasang stiker berjumlah 42 armada. “Jumlah armada sesuai kesepakatan kami saat rapat dengan lima kabupaten terkait,” bebernya.
Ia menyatakan, terhitung hingga H+1 haul Abah Guru Sekumpul, sampah yang masuk ke TPA Regional Banjarbakula mencapai 116.62 ton.
Jumlah paling banyak justru berasal dari Kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Sementara, dari Kabupaten Banjar malah belum tercatat.
Hanya dari relawan posko induk yang sudah mengirimkan sampah ke TPA regional.
Besaran sampah yang dikirim dari Kota Banjarmasin selama pelaksanaan haul mencapai 60.52 ton.
Sementara dari Kota Banjarbaru sebesar 45.95 ton. `
`Kemudian dari Barito Kuala sebesar 3.38 ton, relawan posko induk sebesar 1.55 ton, dan Tanah Laut sebesar 5.22 ton,’’ katanya.
Hanifah memprediksi mengapa Kabupaten Banjar belum mengirimkan sampah ke TPA regional.
Kebanyakan sampah dari haul bentuknya plastik, sehingga dipilah Kembali oleh petugas setempat.
“Dari Pemkab Banjar belum terdeteksi kirim sampah haul ke TPA.
Mungkin karena kebanyakan sampah plastik yang mengandung nilai ekonomis jadi mereka pilah sendiri di TPA setempat,’’ bebernya.
Hanifah menyatakan dibanding tahun sebelumnya pada tahun ini sampah haul yang masuk TPA meningkat.
Pada tahun 2023 jumlah sampah haul hanya 21 ribu ton.
Kendati demikian jika dibandingkan sebelum covid besaran sampah yang masuk TPA terjadi penurunan.
“Haul sebelum covid jumlah sampah yang kami terima mencapai seribuan ton,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Banjar, Rahman Hadi, menyebut menurutnkan petugas kebersihan haul sebanyak 1.430 orang.
Terdiri dari petugas DPRKPLH sebanyak 270 orang dan sisanya merupakan relawan yang dibuka secara umum.
“Kita punya satu Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di Hijrah Jaya atau di Sungai Ulin. Dikumpulkan sebelum semua sampah-sampah tersebut dikirim ke TPA di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cahaya Kencana dan TPA Regional Banjarbakula untuk memudahkan kita semua,” sebutnya.
Ditambahkannya, dalam mengelola sampah haul disiapkan puluhan dump truk dan tosa.
Sebanyak 46 unit dump truck dan 30 tosa, serta ratusan trash bag disiapkan untuk menjaga kebersihan sampah.
Rahman mengatakan bahwa alat-alat kebersihan itu disediakan setelah berkoordinasi dengan kabupaten/kota sekitar seperti Banjarbaru, Banjarmasin, Tanah Laut, Barito Kuala, bahkan Pemprov Kalsel.
“Terdapat tiga titik posko kebersihan yang disiapkan yakni di Kecamatan Martapura Kota, Kelurahan Sekumpul, dan Bank Sampah Sekumpul.
Di tiga posko kebersihan ini menjadi fokus tempat kumpul para relawan. Relawan kebersihan kita terbuka untuk umum dengan beberapa ketentuan yang sudah diatur oleh tim posko induk,” terangnya. (mns/K-2)