Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Opini

TAUBAT DAN KELUASAN RAHMAT ALLAH

×

TAUBAT DAN KELUASAN RAHMAT ALLAH

Sebarkan artikel ini
1 ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah LC MA
Space Iklan

oleh: Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah LC MA

KEUTAMAAN BERTAUBAT
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Seorang hamba jika dia mengubah kemaksiatan menjadi ketaatan, maka Allah akan mengubah hukuman menjadi keselamatan, serta mengubah kehinaan dengan kemuliaan.”
(Ad-Da’ wad Dawa’, jilid 1 halaman 74)

GBK

Allah adalah Dzat yang maha mengasihi hamba-Nya bahkan melebihi hamba tersebut terhadap dirinya sendiri. Seberapapun hamba tersebut telah mendurhakai, selama usaha untuk memperbaiki diri yaitu bertaubat kepada-Nya, maka Allah masih membuka pintu ampunan untuknya.

Allah Mengampuni Seluruh Dosa Kecuali Kesyirikan
Di antara bukti lapangnya rahmat Allah azza wajalla kepada hamba-Nya adalah Dia memberikan kesempatan terampuninya dosa orang-orang yang berbuat dosa (bahkan dosa besar), jika Allah menghendaki. Adapun dosa menyekutukan Allah, maka tidak terampuni kecuali ia bertaubat kepada-Nya.
Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Akan tetapi Allah masih mengampuni dosa selain kesyirikan, bagi hamba yang dia kehendaki.” (QS. An Nisaa’ : 48).

Syarat Taubat Bukan Tidak Pernah Lagi Berbuat Dosa
Bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah ia tidak membebankan sesuatu yang melebihi kapasitas hamba tersebut. Seorang akan merasa sangat payah jika taubatnya disertai syarat tidak pernah terjatuh lagi, karena hal demikian tidak mungkin kecuali hamba-hamba Allah yang dijaga dari kesalahan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu mengatakan,
“Ketika seseorang berbuat dosa, kemudian bertaubat dengan taubat nasuha, kemudian ia Kembali berbuat dosa maka taubatnya yang pertama sudah sah. Jika ia Kembali bertaubat, maka taubat yang kedua juga sah. Karena syarat taubat yang benar adalah seorang BERTEKAD untuk tidak mengulangi, bukan TIDAK AKAN PERNAH mengulangi.”
(Syarah Kitab at Tauhid 2/500).
“Jangan menyerah dalam urusan Taubat atas Dosa-Dosa kita”

Baca Juga :  Reformasi Kurikulum, Menjembatani Kesenjangan Antara Pendidikan dan Lanskap Pekerjaan
Iklan
Iklan