Banjarmasin, KP – Tunggakan pembayaran proyek atau hutang Pemko Banjarmasin semakin meningkat. Jika sebelum refocusing, jumlah utang mencapai 300 milyar rupiah dari 17 SKPD, kini jumlah utang mencapai kisaran angka 346 milyar rupiah lebih.
Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin, Edi Wibowo, yang ditemui usai Apel Bela Negara dan Kesadaran Korpri di Halaman Balaikota Banjarmasin mengatakan angka ini belum pasti karena masih menunggu laporan dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).
“Saya tidak ingat berapa pastinya, kalau angka di kita di 346 milyar rupiah, tapi datanya belum masuk lagi, angkanya berkisar di 346 milyar rupiah atau 348 milyar rupiah” kata Edi Wibowo.
“Dari data tersebut, belum masuk semua laporan dari SKPD ke BPKPAD” tambah Edi Wibowo.
Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan bertambah, Edi Wibowo menyebutkan bisa saja terjadi karena belum seluruhnya SKPD menyerahkan laporan ke BPKPAD.
Prosedur untuk melakukan refocusing masih sama, yaitu SKPD memberikan laporan ke BPKPAD, selanjutnya akan direview oleh Inspektorat untuk pembayaran hutang proyek Pemko Banjarmasin.
Untuk proses pembayarannya, Edi Wibowo tidak bisa memastikan karena semua tergantung pada Inspektorat yang menyetujui penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana).
Sebelumnya, Edi Wibowo menyarankan SKPD untuk melakukan penghematan dan menunda untuk melakukan kegiatan yang dianggap tidak penting.
“Perjalanan dinas, sosialisasi atau acara yang dianggap tidak penting untuk ditunda” tutup Edi Wibowo. (mar/K-3)
