Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
HEADLINE

Warga Desa Buhut Jaya Terganggu Debu Angkutan Batubara

×

Warga Desa Buhut Jaya Terganggu Debu Angkutan Batubara

Sebarkan artikel ini
IMG 20240131 092849
Warga sedang menyemprot jalan berdebu di halaman rumahnya. (Kalimantanpost.com/drt)
Space Iklan

KAPUAS, Kalimantanpost.com – Masyarakat Desa Buhut, Kapuas Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam beberapa hari ini merasa terganggu dan resah akibat debu jalan dari angkutan batubara yang beterbangan sampai ke dalam rumah.

Menurut informasi dari masyarakat, hal ini disebabka Kepala Desa Buhut telah membuat kebijakan,untuk menghentikan penyiraman jalan.

GBK

Mendapat informasi tersebut, wartawan mencoba melakukan konfirmasi berkaitan hal itu ke kediaman Kades Buhut, Senin (29/1/2024). Tetapi sayangnya yang bersangkutan tak ada di tempat.

Lalu dilanjutkan menemui Sekdes Buhut untuk mengkonfirmasi keluhan masyarakat. Sekdes menyatakan tidak tahu tentang informasi kebijakan Kades.

“Saya terus terang tidak tahu jelas terkait kebijakan penghentian penyiraman jalan yang memang sudah berjalan selama 6 bulan ini,” ujar Sekdes Buhut.

Pihaknya menyarankan, untuk lebih jelasnya, bisa menemui Fitri selaku Ketua BPD Buhut Jaya, guna menanyakan alasan yang lebih lengkap. Selanjutnya menemui kediaman Fitri Ketua BPD Buhut.

Menurut Fitri dia, ada penghentian penyiraman jalan, kebijakan itu diambil oleh Kepala Desa (Kades) mengingat saat ini musim penghujan.

“Penghentian ini tanpa batas waktu yang ditentukan, semua tergantung pak kades,” ucapnya.

Ditambahkan dia, penyiraman itu tergantung Kades kapan saja dilanjutkan, sedangkan pihak perusahaan siap membantu untuk dana.

Diketahui di daerah itu ada lebih dari 20 perusahaan yang membantu. Setiap perusahaan membantu Rp2 juta rupiah per bulan dan itu cukup untuk menyewa unit water truck yang sudah ada di desa Buhut, dan unit itu selalu siap kapanpun diperlukan.

Harapan pihaknya dan semua warga Buhut, agar penyiraman jalan tetap dilanjutkan agar permasalahan debu bisa diselesaikan.

“Karena debu jalan ini memang sangat menggangu kesehatan warga terutama, anak-anak bayi dan balita,” jelas Fitri. (drt/KPO-3)

Baca Juga :  Tempat Pengungsian Disiapkan Buat 10.000 Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Iklan
Iklan