Banjarbaru, KP – Peluang bisnis ternak itik di Kalsel semakin menjanjikan. Apalagi dengan potensi manfaat dari telur dan daging itik yang memiliki nilai jual tinggi.
Selain itu, peminat daging dan telur itik juga terbilang sangat besar, sehingga kebutuhan telur dan daging itik membuat permintaan pasar terus meningkat.
“Berdasarkan data yang dihimpun, peluang bisnis ternak itik dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan sekitar 5 persen,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, belum lama ini, dilansir kalselprov.go.id.
Seiring berkembangnya bisnis ternak itik tersebut, lanjut Suparmi, Pemprov Kalsel melalui Disbunnak bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut, meningkatkan program Sistem Integrasi Itik di Lahan Rawa dan Lahan Kering (Siti Hawa Lari) di Kalsel.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi telur dan daging itik di Kalsel serta mendongkrak ekonomi para peternak,” jelasnya.
Suparmi menambahkan, salah satu kelompok ternak itik yang telah dimonitor adalah Kelompok Ternak Itik Lok Candikin di Desa Mahang Baru, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Menurutnya, kelompok ini terdiri dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mufakat Binaan Disbunnak Kalsel yang berhasil menambah populasi ternak itik menjadi 25.000 ekor dengan produksi telur mencapai 100.000 butir per minggu.
Selain Lok Candikin, kata Suparmi lagi, Annur Trimukti pemilik Ayuningati Farm juga berhasil mengimplementasikan program Siti Hawa Lari.
“Hal ini membuktikan bahwa pengembangan ternak itik melalui program ini terbukti sangat berdampak dalam hal peningkatan ekonomi peternak serta mampu memenuhi kebutuhan telur itik di Kalsel secara efisien,” ucapnya.
Suparmi menyampaikan, keuntungan bisnis ternak itik semakin besar dengan peningkatan teknologi dan pendampingan pemerintah seperti dengan program Siti Hawa Lari ini.
Selain itu, proses produksi itik relatif lebih cepat dengan harga jual yang terjangkau masyarakat, sehingga komoditas khas ini sering kali menjadi subtitusi telur ayam ras.
“Peluang bisnis ternak itik sangat menjanjikan karena memiliki potensi manfaat dwiguna, permintaan pasar yang terus meningkat, dan dukungan pemerintah dalam meningkatkan produksinya, sehingga dapat memberikan hasil yang menguntungkan,” imbuhnya. (Opq/K-1)