Banjarbaru, KP – Bencana gempa yang terjadi di Kalsel, direspon cepat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi melakukan penguatan mitigasi melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) 2024. Program tersebut dilaksanakan di SMAN 2 Banjarbaru.
Dari edukasi tersebut diharapkan anak-anak serta guru pendidik dan staf mampu mengetahui macam-macam bencana yang dapat terjadi di sekitar, serta mengetahui cara mengevakuasi diri saat terjadi bencana.
Tujuan lain adalah sekolah organisasi internal dengan nama Sekolah Tangguh Bencana.
Di hari yang sama tepatnya di SMKN 1 Banjarbaru.
Puluhan siswa antusias menyimak mitigasi kebencanaan disampaikan Kasubid Kesiapsigaan BPBD Kalsel Ariansyah dan Kasubid Pencegahan Suriansyah.
Kepala SMAN 2 Banjarbaru, Saryono mengupkan apresiasi dan terima kasih atas progran SPAB dari BPBD Provinsi Kalsel.
Menurutnya program ini sangat membantu para guru dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan mitigasi bencana terutana gempa bumi.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Kalsel, Raden Suria Fadliansyah, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bambang Dedi Mulyadi, menjelaskan kegiatan SPAB 2024 merupakan arahan langsung Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, agar BPBD Kalsel memantapkan program mitigasi kebencanaan yang menjadi perhatian utana masyarakat.
“Berlatar dari arahan bapak gubernur itu, BPBD Kalsel mempertajam dan meningkatkan kualitas program kegiatan. Salah satunya adalah SPAB khususnya terkait pengenalan dan mitigasi bencana gempa dengan sasaran anak usia sekolah dini hingga SMA/ sederajat,” terang Bambang, Senin (26/2).
Ditemui saat melakukan sosialisasi di SMAN 2 Banjarbaru, Bambang mengatakan, salah satu implementasi arahan Gubernur Paman Birin, itu adalah perlu media komunikasi efektif kepada para pelajar dan insan pendidikan terkait upaya mitigasi bencana .
Tujuan utama SPAB tidak hanya memberikan edukasi terkait mitigasi bencana namun juga lebih mendekatkan BPBD Kalsel ke masyarakat.
Bambang menyampaikan edukasi terkait kebencanaan yang bisa terjadi dimana saja, salah satunya di sekolah.
“Kegiatan edukasi yang diikuti oleh perwakilan siswa peserta didik bertujuan mengenalkan dan meningkatkan kepedulian siswa tentang kebencanaan serta bagaimana upaya pencegahan dan tindakan awal yang harus dilakukan saat bencana terjadi terutama jika bencana gempa bumi,” terang Bambang. (mns/K-2)