BARABAI, Kalimantanpost.com – Warga di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) harus rela antri selama empat jam demi mendapat gas elpiji 3 kg.
Sabarnya warga antri mengingat kelangkaan gas elpiji 3 kg dimasyarakat dan harga diluaran mencapai Rp 30.000 sampai Rp 40.000. Padahal harga HET dipangkalan hanya Rp 18.500 per tabung.
Membantu meringankan beban masyarakat, di hari kedua Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan operasi pasar murah bersubsidi di halaman Gedung Murakata Barabai. Selasa, (20/2/2024).
Pasar murah bersubsidi yang dilaksanakan selama tiga hari ini merupakan upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi kalsel bekersama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Banyak bahan kebutuhan pokok bersubsidi yang disediakan, warga antusias dan rela antri untuk mendapatkan gas elpiji tiga kilogram sambil menunggu sampai 4 jam.
Misalnya, Mualimin Riska saat ditemui mengakui rela antri untuk mendapatkan bahan pokok dan gas elpiji tiga kilogram karena harganya yang berbeda jauh dengan diluaran.
“Harga gas elpiji 3 kg dipasaran biasanya Rp. 30.000 hingga Rp. 40.000, sedangkan di pasar murah ini hanya Rp. 18.500 per tabung, ” ungkapnya.
Riska juga mengatakan gas dan beras ini memang paling banyak dicari warga mengingat kedua kebutuhan pokok ini dijual dengan harga yang sangat berbeda jauh dari biasanya.
“Selama ini, untuk stok memang selalu ada di tingkat agen, hanya karena permintaan masyarakat semakin tinggi sehingga harganya pun makin tinggi, ” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan mengakui permintaan gas yang tinggi dari masyarakat ini memang terjadi di semua Kabupaten dan Kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Kita terus berupaya untuk melaksanakan pengadaan, salah satunya menggelar pasar murah bersubsidi,” jelasnya.
Sulkan mengatakan meskipun harga bahan kebutuhan pokok yang disediakan di pasar murah ini relatif murah, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak melaksanakan aksi borong.
“Belanja sesuai keperluan saja, bukan keinginan. Jangan ada aksi borong,” tegasnya.
Sulkan mengatakan jika aksi borong, yang dikhawatirkan masyarakat yang lain tidak kebagian.
“Intinya silahkan berbelanja tapi sesuaikan dengan keperluan atau kebutuhan,” pintanya.
Untuk diketahui, selain pasar murah yang dilaksanakan di halaman Gedung Murakata Barabai, kegiatan yang sama juga dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Desa Guha, Kecamatan Labuan Amas Selatan. (ary/KPO-3)