Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinKesehatanTRI BANJAR

246 Peserta Ikuti Seminar Rekam Medik Elektronik Digelar APTIRMIKI Wilayah 11 Kalimantan

×

246 Peserta Ikuti Seminar Rekam Medik Elektronik Digelar APTIRMIKI Wilayah 11 Kalimantan

Sebarkan artikel ini
IMG 20240328 WA0016 1 e1711631751898
- Panitia dan peserta rekam medis elektronik diselenggarakan APTIRMIKI Wilayah 11 Kalimantan di Hotel Aston Kabupaten Banjar, Kamis (28/3/2024). (Kalimantanpost.com/ful)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com –
Peserta yang mengikuti seminar kesehatan teknik mengoperasikan sistem informasi kesehatan rekam medis elektronik dan menginterasikan rekam medis elektronik dan satu sehat di fasilitasi pelayan kesehatan cukup tinggi.

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Assosasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Managemen Informasi Kesehatan Indonesia (APTIRMIKI) Wilayah 11 Kalimantan.

Baca Koran

Menurut Ketua Panitia Pelaksana Soraya SKM, MKes jumlah peserta yang mengikuti seminar sebanyak 246 orang baik online dan off line yang berlangsung di Hotel Aston Kabupaten Banjar, Kamis (28/3/2024).

Ada pun peserta, lanjut dia, berasal dari dosen-dosen di wilayah 11 Kalimantan terdiri Politeknik Unggulan Kalimantan , Politeknik Kesdam VI Banjarmasin, STIKES Husada Borneo, STIKE STIKES Kapuas Sintang Kalbar.

Menariknya, kata dia, ada peserta Wilayah VII yakni STIKES Hangtuah Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Lalu, dari tenaga kesehatan (nakes) lain seperti Klinik Brimob Polda Kalsel, SPL yang sudah bekerja di rumah sakit Kalimantan Timur serta Puskesmas.

Begitu banyaknya peserta yang ikut, kata Soraya, karena tema yang diangkat di seminar lagi hangat-hangatnya.

“Per 1 januari 2024 diputuskan beralih ke rekam medik elektronik. Jadi, peraturan itu lagi hangat-hangatnya. Kita harus menggali lagi keterampilan tentang rekam medis elektronik walaupun sebelumnya di tahun 2023 sudah diperkenalkan secara konseptualnya. Namun setelah dipraktekkannya harus lebih dalam lagi untuk mengoperasikan rekam medik elektonik,” ucapnya.

Ditambahkan Soraya, sebagai nara sumber pertama dibawakan Dian Budi Santoso, SKM, MPH yang mengangkat tema Instergrasi Rekam Medis Elektronik dengan Satu Sehat Untuk Mendukung Pertukaran Informasi Kesehatan di Level Nasional.

Nara sumber kedua disampaikan Zikri Putra Ariyadi, STr MIK yang membahas tentang Mengoperasikan Rekam Medis Elektronik dengan Satu Sehat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Baca Juga :  Mewakili Wali Kota Banjarmasin Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menerima Audiensi

Dijelaskan Soraya, saat ini rekam medis elektronik semua fasilitas kesehatan maupun puskesmas masih dalam tahap proses.

“Jadi, tidak bisa langsung karena data itu belum tebrefing ke data BPJS dan masih disatu sehat.
Kita pada saat melakukan aplikasi sudah ke rekam medis elektronik, tapi hanya di satu sehat saja data. Akhirnya, kita itu harus dua kali melakukan imput pada saat pelayanan. jadi ke satu sehat dan satunya ke BPJS itu sendiri,” tegasnya

Sementara itu, Ketua Koordinator Wilayah 11 Kalimantan, Ners. Husin, S.Kep, MPH mengatakan memang menjadi sebuah program yang disepakati bersama di pengurus, mereka ingin memberikan sumbangsih nyata dalam rangka meningkatkan kompetensi tidak hanya dosennya saja tapi juga untuk rekam medis yang sudah berada di lapangan.

“Kami juga mengusung biaya yang hemat dan efesiensi. Di program kami bukan mencari finansial tap bagaimana memberikan sumbangsih nyata untuk turut mengembangkan dan mempercepat kemajuan rekam medis kesehatan di Indonesia, khususnya Kalimantan,” tandasnya.

Dijelaskan Husin, dipendidikan ada namanya program studi rekam medis dan informasi kesehatan untuk jenjang program D3 nya.

“Juga ada jenjang program D4 nya ada manajemen informasi kesehatan. Kalau di Dikti itu ada istilah sarjana terapan managemen informasi kesehatan jenjang D4,” ungkapnya.

Husin menjelaskan saat ini di Indonesia sangat cepat sekali kemajuannya. dan ini didukung dengan kompetensi para dosen, teknisi yang secara berkesinambungan mengikuti pelatihan-pelatihan.

“Kalau pendidikan rekam medis di Kalimantan sudah ada enam. Di Kalsel sendiri ada lima tapi satu belum aktif yakni belum jadi anggota dan satu di Kaltim dan di Kalbar,” ucapnya.

“Tujuan dibentuknya asosiasi ini agar bisa maju secara bersama-sama,” pungkasnya. (ful/KPO-3)

Baca Juga :  Jaga Eksistensi Sasirangan di Kancah Nasional

Iklan
Iklan