
Coach Frans Sinatra Huwae sebut Barito Putera U16 yang tampil di ajang Elite Pro Academy 2023-2024, merupakan tim yang memiliki mental Waja Sampai Kaputing.
Banjarmasin, KP – Coach Frans Sinatra Huwae menyebutkan bahwa, Barito Putera U16 yang ada sekarang, benar-benar tim yang memiliki mental ‘Wasaka’ (Waja Sampai Kaputing), karena mampu menembus babak semifinal Turnamen Elite Pro Academy Liga Indonesia 1 tahun 2023-2024, setelah mengalahkan beberapa tim tangguh.
Barito Putera U-16 berhasil melangkah ke semi final Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2023-2024. Sebagai runner up Grup Y setelah pada laga terakhir, berhasil menundukan Bhayangkara FC U-16 dengan skor 3-2 (3-0)di Green Yakin Soccer Field Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, Rabu.
Di semi final nanti kemungkinan lawan yang akan di hadapi Barito Putera U-16 ada Persebaya U-16, Persija U-16 atau Persis Solo U-16.
“Kita rasa tim yang lain tidak jauh beda dengan Barito Putera U-16 saat ini. Tapi yang jadi tolak ukur kita saat ini adalah Borneo FC U-16 yang memuncaki klasemen Grup Y diatas kita,” terangnya.
Karena Borneo tim yang bagus, dan dilihat antara Persija, Persis Solo dan Persebaya itu hampir-hampir sama saja. “Kita akan fokus saja ke cara bermain kita dan apa yang menjadi kekurangan akan kita perbaiki,” lanjutnya.
Targetnya akan memberikan hasil yang terbaik. “Tim ini merupakan tim dengan semangat Wasaka (wasaka) yang luar biasa,” ucap Frans Sinatra yang mantan jenderal lapangan dan Timnas Indonesia era tahun 1990-an.
Sementara itu, tokoh olahraga Kalsel, Anwar Hadimi mengaku sangat senang dengan perkembangan sepak bola di banua Kalsel.
“Kita melihat pertumbuhan sepak bola di Kalsel cukup bagus. Kita menyaksikan anak-anak usia 16 kita bisa berlaga dan lolos ke babak semi final,” ucap Hadimi yang Wakil Ketua KONI Kalsel dan juga Ketua AFP (Asosiasi Futsal Provinsi).
Hal itu menurutnya adalah salah satu bentuk bahwa perkembangan sepak bola di Kalsel sangatlah berkembang dengan sangat baik.
“Hasil ini menampakan bahwa perkembangan sepak bola kita sangat luar biasa,” tandas bigboss PT ASP (Awang Sejahtera Permai).
Dalam fase grup babak 8 besar, Laskar Antasari U-16 berhasil mengumpulkan 11 poin dari enam pertandingan yang dilakoni.
Pada laga terakhir fase grup babak 8 besar, skuad muda asuhan Frans Sinatra Huwae ini bermain dengan sangat lepas, dimana pada menit 3 babak pertama, wingger cepat Barito Putera Nabil Zakki, berhasil menciptakan gol ke gawang Bhayangkara FC.
Unggul satu gol Laskar Antasari muda ini bermain kian lepas, hingga di menit 27 Barito Putera berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0 lewat gol Akhmad Rasya.
Lalu di penghujung pertandingan babak pertama, Barito Putera U-16 kembali menambah pundi-pundi gol nya lewat gol yang diciptakan Fakhri Zaidan.
Memasuki babak kedua, tim tamu Bhayangkara FC U-16 meningkatkan intensitas serangannya dan menguasai jalannya pertandingan.
Menit ke 38 sang pemain pengganti, Fadly Alberto Hengga, mampu menciptakan gol dan meningkatkan semangat dari tim Bhayangkara FC.
Barito Putera U-16 pada babak kedua banyak mengganti pemainnya dan memasukan pemain-pemain yang dinilai masih kurang waktu bertandingnya.
Namun pergantian tersebut sangat berdampak bagi skuad Barito Putera, tim tamu Bhayangkara FC U-16 semakin menguasai jalannya pertandingan.
Hingga penghujung pertandingan, sundulan Danu Bagus Febrianto mampu memperkecil ketertinggalannya menjadi 3-2. Setelah hampir menyamakan kedudukan, para pemain Bhayangkara FC makin gencar melakukan pressure.
Untungnya sampai wasit meniupkan peluit panjang, Kemenangan masih berpihak kepada Barito Putera muda.
Usai pertandingan, Pelatih Barito Putera U-16 Frans Sinatea Huwae mengatakan ia sudah memastikan tim nya berhasil lolos ke semi final EPA Liga 1 2023-2024.
“Syukur kita berhasil lolos ke Semi Final. Di pertandingan ini juga kita tadi memberikan menit bermain kepada anak-anak yang kurang menit bermainnya,” ucapnya mantan jenderal lapangan Barito Putera ini.
Tapi bisa dilihat, pada babak pertama bisa unggul 3-0 “Tapi babak kedua kita malah kebobolan dua gol,” sambungnya.
Frans juga membeberkan alasannya menurunkan pemain-pemain yang kurang menit bermain tersebut karena ia menginginkan agar pada semi final nanti pemain-pemain inti bisa bermain dengan segar dan siap untuk menghadapi pertandingan. (nfr/k-9)