BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Indahnya kebersamaan diantara umat berbeda suku dan agama berhasil diwujudkan oleh mereka yang tergabung dalam Group S3 yang merupakan singkatan dari SD, SMP dan SMAK.
Group S3 merupakan kumpulan alumni SD (Susteran/Santa Maria Bruderan), SMP Susteran dan Bruderan serta SMAK (SMA Khatolik) Banjarmasin, yang kemarin petang menggelar reuni kecil-kecil sambil berbuka puasa bersama.
Mereka yang tergabung dalam Group S3 ini memiliki latar belakang agama dan suku yang berbeda-beda, ada Islam, Kristen, Katolik, Budha, Kong Hu Cu serta ada yang berasal dari suku Banjar, Jawa, China, juga Dayak.
Namun, saat digelar acara reunian sekaligus buka puasa bersama di rumah Murni Suprapti, semua lebur jadi satu dalam suasana canda tawa yang penuh dengan keakraban.
Uniknya untuk buka puasa bersama, sebagian besar masakan diolah dan disiapkan oleh mereka yang non muslim.
“Yang muslim santai saja, sambil nunggu bedug berbunyi, biar kami membereskan apa saja yang masih perlu disiapkan,” ujar Susana Wijaya, salah satu anggota Group S3 yang paling aktif dan memprakarsai serta mengkoordinir terlaksananya kegiatan.
“Kami memang berusaha untuk kompak dan bersatu, tidak memandang adanya perbedaan sebagai suatu hal yang bisa dipermasalahkan, namun tentu saja dengan tetap menghormati agama dan kepercayaan masing-masing-masing,” tambah Susan lagi.
“Jadi kami tidak memandang perbedaan asal usul dan agama. Semua satu, semua saudara,” katanya.
Dikatakan juga, kuatnya rasa kebersamaan itu, membuat mereka yang bermukim di luar daerah, rela datang ke Banjarmasin, seperti Swan yang saat ini bermukim di Semarang, Pipin dari Jakarta, Yenni dari Sampit serta lain-lainnya berasal dari Banjarmasin dan sekitarnya dengan jumlah mencapai puluhan orang.
“Sebenarnya masih banyak yang berkenan hadir, namun karena sesuatu dan lain hal menjadikan mereka tidak bisa bergabung dengan kami,” ujarnya.
“Semoga kebersamaan diantara kami tetap terjalin, dan diwaktu-waktu mendatang bisa kumpul-kumpul lagi untuk menjalin tali silaturrahmi, mumpung masih ada umur dan masih sehat,” tambahnya.
Anggota Group S3 menyelesaikan pendidikan tingkat SMA (SLTA) pada tahun 1983 silam atau sekitar 41 tahun lalu, dan rata-rata sudah berusia sekitar 59 – 60 tahun.
“Diantara kami ada saja yang selama 40 tahun lebih itu tidak saling bertemu, walaupun komunikasi melalui group di medsos tetap berjalan,” demikian Susana Wijaya. (Lia/KPO-1)
