JAKARTA, Kalimantanpost.com – Selama ini aktor kawanan Reza Rahadian enggan memilih proyek pada film horor lainnya. Namun, kali ini Reza tertarik terlibat dalam film horor “Siksa Kubur”.
Reza menjelaskan, perbedaan cerita dan proses kreatif dalam sebuah film horor membuatnya ragu untuk memilih proyek semacam itu sebelumnya. Namun, semua perubahan itu berubah ketika sutradara terkenal Joko Anwar menghubunginya dan menjelaskan bahwa ada satu karakter yang sangat menarik bagi Reza dan akan memberikan tantangan yang cukup berarti.
“Sampai akhirnya skenario ini datang bukan dalam bentuk skenario, tapi bang Joko WhatsApp dengan menjelaskan ada satu karakter yang sangat amat menarik buat saya dan kayanya ini akan cukup menantang. Saya penasaran dan baca skenario, terus tidak ada alasan saya untuk bilang tidak,” kata Reza saat konferensi pers trailer Siksa Kubur di Jakarta, Rabu (13/3/2024)
Reza meyakini bahwa kembalinya ke dunia film horor dengan proyek yang ditangani oleh Joko Anwar adalah langkah yang tepat, terutama setelah menyatakan bahwa film “Pengabdi Setan” karya Joko Anwar merupakan tolak ukur bagi film horor Indonesia.
Dengan keyakinan pada kualitas cerita dan pengalaman bekerjasama dengan Joko Anwar, Reza Rahadian akhirnya menerima tawaran tersebut.
“Jadi kalau saya bermain di film horor ya minimal harus seperti itu, artinya kalo bukan bang Joko, saya tidak tahu. Jadi intinya tawaran itu datang dan alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan teman-teman semua,” ungkapnya.
Ia berharap hasil akhir dari proyek tersebut dapat dinikmati oleh penonton dan yakin bahwa film ini akan menjadi relevan dalam industri perfilman Indonesia.
Sementara itu rumah produksi Come and See Pictures merilis trailer resmi film horor religi “Siksa Kubur” karya terbaru sutradara Joko Anwar yang membawa atmosfer mencekam.
Melalui trailer resmi “Siksa Kubur” yang dapat disaksikan melalui kanal Youtube Come and See Pictures, bintang utama Faradina Mufti dan Reza Rahadian menunjukkan akting memukau dengan transformasi luar biasa yang akan mengarahkan penonton pada kisah Sita dan Adil, karakter yang mereka perankan.
“Faradina Mufti dan Reza Rahadian bukan saja memainkan peran, tapi, bertransformasi menjadi karakter yang mereka bawakan. Demikian juga dengan jajaran pemain yang lain,” kata Joko Anwar.
Joko menyebut dalam menggarap film horor religi “Siksa Kubur” dibutuhkan kedewasaan sebagai manusia dan juga kreator. Oleh sebab itu, dalam momentum film panjangnya yang kesepuluh, dia merasa bekal itu telah cukup untuk membuat tema film yang membicarakan tentang kehidupan di alam kubur pasca-kematian manusia.
Keseriusannya untuk menggarap film “Siksa Kubur” pun sampai membuat Joko Anwar mundur dari proyek film dari studio Hollywood pada tahun lalu.
“Dalam proses yang kami lalui, kami melakukan berbagai kajian berdasarkan riset, kajian agama, baik dalam bentuk audio, buku hingga ceramah, lalu mendiskusikannya bersama, agar tidak menyalahi ajaran agama dan bisa jadi bahan renungan penonton, dan kami para pembuatnya. Para pemeran juga betul-betul berpikir, sehingga sebelum syuting mereka mendiskusikan tema tentang siksa kubur secara serius,” kata Joko.
“Siksa Kubur” bercerita soal Sita yang diperankan oleh Faradina Mufti tak percaya agama, setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri.
Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu, yakni mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan siksa kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.
“Siksa Kubur” akan tayang di bioskop Indonesia pada lebaran tahun ini, mulai 10 April 2024 dan menjadi film yang telah lulus sensor untuk usia 17 tahun ke atas. (Ant/KPO-3)