Yayasan Hasnur Centre bekerja sama Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Talkshow Olah Rasa dengan tema “Jalin Kolaborasi Pentahelix Menuju Generasi Indonesia Yang Sehat Mental
BANJARMASIN, KP – Menghadapi meningkatnya tekanan, stres, dan tantangan psikologis yang dihadapi pemuda di era modern, isu kesehatan mental semakin mendesak untuk diperhatikan.
Namun, stigma yang masih melekat pada topik ini menjadi kendala besar dalam membuka dialog yang lebih terbuka dan mendalam.
Yayasan Hasnur Centre bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar Talkshow Olah Rasa dengan tema “Jalin Kolaborasi Pentahelix Menuju Generasi Indonesia Yang Sehat Mental”.
Acara ini melibatkan berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi/komunitas pemuda.
Wawan Prasetyo, perwakilan dari Yayasan Hasnur Centre, menyatakan Yayasan Hasnur Centre berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia di Bumi Kalimantan, salah satu langkahnya adalah melalui kerjasama dengan KEMENPORA RI untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
Talkshow Olah Rasa di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menghadirkan tiga panelis dengan latar belakang yang berbeda, antara lain Ceria Hermina seorang psikolog akademisi yang menyampaikan wawasan keilmuan tentang kesehatan mental.
Selain itu, Anandyta Amalia, seorang Duta Generasi Berencana, yang mengemukakan pandangan anak muda terkait isu Kesehatan Mental yang marak di generasi Z dan generasi setelahnya.
Talkshow ini diperkaya dengan cerita perjalanan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan program-programnya dalam menangani isu kesehatan mental, yang disampaikan oleh Akbar Restu Fauzi.
Dengan melibatkan narasumber yang berkompeten di bidang kesehatan mental, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pemuda yang membagikan pengalaman mereka dalam mengatasi masalah kesehatan mental, diharapkan acara ini dapat merangsang perubahan sikap dan
perilaku positif terkait kesehatan mental pemuda.
Diharapkan melalui acara ini tidak hanya memberikan ruang dialog yang aman dan mendidik bagi peserta, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran dan dukungan terhadap kesehatan mental generasi muda.
Hal ini diharapkan akan membawa Indonesia menuju masyarakat yang lebih sehat secara emosional dan mental, serta mendukung terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas di Kalimantan Selatan. (mar/K-3)