Balangan, KP – Melalui inovasi Montada (Monitoring Tanggal Obat Kadaluarsa) Puskesmas Awayan dapat lebih mudah mengetahui tanggal kadaluarsa atau “expiration“, sering disingkat “exp” artinya produk akan tidak layak dikonsumsi lagi setelah melewati tanggal ini, sebaiknya langsung dibuang.
Kepala Puskesmas Awayan dr Winphy Prasetyo mengungkapkan, ide inovasi ini berawal dari tujuan penerapan standar pelayanan kefarmasian yang menjadi tolak ukur dan pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan BMHP yang efisien, efektif dan rasional.
Kemudian juga meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
“Berdasarkan hasil analisis pada lembar stok opname perbekalan farmasi, pencatatan jumlah stok obat melalui kegiatan stok opname (pencatatan dan penyesuaian jumlah stok) dilakukan setiap akhir bulan namun karena kurangnya tenaga kefarmasian yang bertugas, monitoring tanggal kadaluarsa obat yang mendekati tanggal kadaluarsa tidak dapat dilakukan dengan optimal, seperti tidak adanya penandaan khusus untuk obat yang mendekati kadaluarsa tiga sampai enam bulan sebelum tanggal kadaluwarsa pada rak penyimpanan obat di ruang farmasi ataupun di gudang obat,” imbuhnya.
Diharapkan dengan adanya inovasi ini stok obat yang kadaluarsa sedikit berkurang dan pemakaian obat bisa lebih efektif dan efisien ke depannya. (srd/K-6)