Oleh: Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah Lc,MA
Satu-satunya mukjizat yang sampai hari ini tetap dirasakan oleh umat manusia hanya Al-Qur’anul Karim. Kemana tongkat Nabi Musa? Kemana kehebatan-kehebatan dan mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam? Kepada Nabi Daud, kepada Nabi Sulaiman? Mukjizat-mukjizat itu hilang bersama perginya Nabi-Nabi tadi.
Tapi Al-Qur’anul Karim, Allah berfirman:
“Andaikata Kita turunkan Al-Qur’an ini kepada gunung, niscaya engkau akan mendapatinya tunduk dan terbelah karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Hasyr[59]: 21)
Umat Islam dimasa kini sangat membutuhkan petunjuk. Mereka benar-benar memerlukan arahan kemana mereka harus pergi, apa yang harus mereka lakukan. Dan sungguh sangat menyedihkan tatkala orang tersesat sedangkan di depannya ada petunjuk yang mengantarkan dia kepada jalan yang lurus.
Kenapa umat Islam harus bingung mengambil sikap, berbuat, bertindak? Umat Islam bingung apa yang harus mereka lakukan dimasa kini. Semua itu bermula karena kita meninggalkan Al-Qur’anul Karim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini menunjukkan kepada jalan yang paling lurus.” (QS. Al-Isra'[17]: 9)
Tapi ternyata kita jarang membaca Al-Qur’anul Karim. Sebagian di antara kita tidak mengenal Al-Qur’an kecuali pada saat kematian, sebagian di antara kita tidak mengenal Al-Qur’an kecuali disaat sakit dan harus dirukyah dengan Al-Qur’anul Karim, sebagian di antara kita tidak pernah melihat Al-Qur’an kecuali hiasan di dinding. Padahal Al-Qur’an Allah turunkan sebagai hudan lin nas.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Untuk apa Allah turunkan Al-Qur’anul Karim? Yaitu sebagai petunjuk bagi manusia.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
“Allah meninggikan derajat orang-orang yang mau menerima/mengamalkan Al-Qur’anul Karim. Dan yang tidak mau menerima Al-Qur’an Allah rendahkan.” (HR. Muslim)
Allah turunkan Al-Qur’an untuk apa , kalau bukan untuk membimbing hidup kita? Kita harus bertanya, apakah kita sudah mengikuti Al-Qur’anul Karim? ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha ketika ditanya oleh Urwah bin Zubair, oleh Al-Aswad, mereka bertanya bagaimana Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mereka ingin tahu akhlak Nabi ‘Alaihish Shalatu was Salam. Jawabnya cuma satu:
“Kalau engkau mau tahu akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bacalah Al-Qur’anul Karim.”
‘Aisyah tidak perlu panjang panjang lebar menceritakan atau menjelaskan bahwa Nabi seperti ini dan seperti ini, tidak perlu. Semuanya sudah ada dalam Al-Qur’anul karim, kamu tinggal melihatnya di Al-Qur’an.
Dan Kita adalah umat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, Kita Adalah Umatul Qur’an
Barakallah Fiikum