BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalsel menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk meningkatkan kinerja penyiaran di daerah.
“Kita perlu bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk memperbaiki kualitas penyiaran di daerah,” kata Ketua KPID Kalsel, HM Farid Soufian, usai penandatanganan MoU dengan Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri, Kamis (7/3/2024), di Banjarmasin.
Farid Soufian mengatakan, penandatangan Nota Kesepahaman ini untuk menyelaraskan program kegiatan bersama dalam upaya mengembangkan potensi kedua pihaknya, terutama di bidang penyiaran.
“Kita ingin mengembangkan potensi penyiaran di Kalsel, agar bisa menghasilkan konten-konten lokal yang berkualitas,” tambahnya.
Selain itu, juga bertujuan sebagai upaya bersama untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki, terutama tenaga dan pikiran dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, dan kapasitas masing-masing.
“KPID Kalsel juga bisa menjadi tempat pembelajaran atau magang bagi mahasiswa ULM,” ujar Farid Soufian.
Rektor ULM, Prof Ahmad mengatakan, penandatangan nota kesepahaman dengan KPID Kalsel ini memberi manfaat bagi kedua belah pihak, baik ULM maupun KPID Kalsel.
“Kerjasama ini merupakan langkah positif, karena banyak obyek yang bisa dikerjasamakan dengan KPID Kalsel. Kita berterimakasih,” tambah Prof Ahmad, didampingi Dekan dan dosen FISIP ULM.
Diantaranya, dalam pembinaan sumber daya manusia, terutama bagi mahasiswa belajar, khususnya Program Studi Komunikasi FISIP ULM. “KPID bisa menjadi salah satu institusi yang menerima mahasiswa belajar, baik praktek kerja lapang (PKL), penelitian dan lainnya,” ungkapnya.
“Kita juga berharap KPID bisa menjadi pengajar, untuk mendukung implementasi dosen praktisi,” ujar Prof Ahmad.
Hal senada diungkapkan Dekan FISIP ULM, Prof Budi Suryadi, karena kerja sama ini sangat membantu mewujudkan tridharma perguruan tinggi, khususnya pendidikan dan pengabdian.
“Ini tentu memberikan dampak positif pada penilaian fakultas maupun universitas,” kata Prof Budi.
Apalagi selama ini Prodi Komunikasi dilibatkan pada kegiatan KPI, yakni Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi sejak 2015 lalu. (lyn/KPO-1)