Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
HEADLINE

50 Siswa SMA dan SMK Ikuti Bimtek Penulisan Teks Cerita Sejarah dari Disbudpar Kalteng

×

50 Siswa SMA dan SMK Ikuti Bimtek Penulisan Teks Cerita Sejarah dari Disbudpar Kalteng

Sebarkan artikel ini
1000371573 e1714448282189
Peserta Bimtek penulisan sejarah. (Kalimantanpost.com/Repro humaspemprovkalteng)
Space Iklan

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Sebanyak.50 orang siswa dari 10 SMA dan SMK Sederajat se-Kota Palangka Raya kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerita Sejarah yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah (Kalteng) di Palangka Raya, Senin (29/4/2024).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Adiah Chandra Sari dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Rusita Murniasi menyatakan, sejarah memberikan pemahaman tentang perilaku dan nilai-nilai suatu masyarakat di masa lalu yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai masa kini.

GBK

Keterampilan menulis merupakan kemampuan yang bersifat mekanistis, yang tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori, akan tetapi diperoleh melalui latihan dan praktik yang teratur, sehingga menghasilkan tulisan yang tersusun baik.

Adapun pemaparan materi bimtek ini disampaikan oleh dua narasumber, yaitu Eddy Lion dosen dosen atau Guru Besar Ilmu Sejarah dan Yusri Darmadi dari Pamong Budaya.

Selain pemaparan materi dari narasumber, metode pembelajaran juga dilakukan melalui diskusi aktif dan praktik membuat tulisan bertema sejarah.

Di akhir bimtek, peserta diberikan kesempatan untuk menyempurnakan tulisan sejarah yang disusun saat bimtek, berdasarkan teori dan masukan yang telah diberikan narasumber.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sejarah, Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Maria Doya Aden dalam menjelaskan Bimtek ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan ketertarikan siswa dalam menulis sejarah.

“Melalui tulisan-tulisan sejarah, diharapkan kisah dan informasi-informasi sejarah di masa lampau tetap terpelihara, dan terangkai menjadi literatur bagi generasi muda di masa mendatang,” tandas Maria.(drt/KPO-3)

Baca Juga :  Wajib Belajar 13 Tahun Bagus, Tapi Ada PR Yang Menjadi Perhatian
Iklan
Iklan