Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Kerja Perdana Pascalebaran, Tingkat Kehadiran Sekretariat DPRD Kalsel 90 Persen

×

Kerja Perdana Pascalebaran, Tingkat Kehadiran Sekretariat DPRD Kalsel 90 Persen

Sebarkan artikel ini
1000364065
HALALBIHALAL- Inilah hari pertama masuk kerja di lingkup Setwan Kalsel, selain apel pagi dengan penandatangan fakta integritas juga diisi halalbihalal menghadirkan penceramah Ustadz Sufian Al Banjary. (Kalimantanpost.com-foto humasdprdkalsel)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Memasuki hari pertama masuk kerja di Lingkungan Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel tingkat kehadirannya mencapai 90 persen. Padahal Pemerintah Pusat mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Nomor 1 Tahun 2024 bahwa (ASN) bekerja dari rumah (work from home/WFH) dari Selasa (16/4/2024) hingga Rabu (17/4/2024).

“Alhamdullilah meski ada kelonggaran, tetapi semua ASN yang bekerja di Lingkungan Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel 90 persen sudah pada masuk bekerja,’’ ucap Sekretaris DPRD Provinsi Kalsel, Muhammad Jaini kepada awak media, Selasa (16/4/2024).

Baca Koran

Karena itulah, sebelum kembali bekerja jajaran Sekwan menggelar acara halalbihalal, sebagai tanda syukur usai menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan berlebaran semua keluarga besar Sekwan dan jajaran Pres Room di DPRD Kalsel.

Ditambahkannya, tujuan kegiatan halalbihalal bersama seluruh jajaran ASN di lingkungan DPRD Kalsel ini diharapkan agar dapat saling bermaafan terlebih setelah sebulan berpuasa Ramadhan 1445 H.

Dia berharap seluruh ASN di lingkungan Sekretariat Dewan dapat meningkatkan kinerja dan lebih loyalitas terhadap pekerjaan sesuai dengan penandatanganan fakta integritas karyawan guna peningkatan kinerja Tahun 2024 yang telah dilakukan sebelumnya.

“Peningkatan kinerja itu penting, terlebih dalam menghadapi tantangan yang semakin berat masa mendatang,” kata Jaini.

Sebelum kegiatan halalbihalal pada hari pertama masuk kerja ini, seluruh jajaran ASN di sekretariat DPRD Kalsel melaksanakan apel pagi dilanjutkan acara halalbihalal yang diikuti Kabag Persidangan, M Andri Yuzhar, para pejabat, pegawai, karyawan di lingkungan sekretariat DPRD setempat serta puluhan awak media.

Tuan guru Ahmad Sufian Al Banjari, yang hadir sebagai penceramah, mengungkapkan makna dari pada halalbihalal. Kemudian ulama zuriyat Datu Kalampayan dari jalur Syekh Sa’duddin Taniran Kandangan ini menerangkan, halalbihalal merupakan perbuatan kebaikan manusia terhadap manusia lainya seperti halnya saling bermaafan.

Baca Juga :  Penerapan EBT di Pedesaan Urgen untuk Pelayanan Publik

Dia mengibaratkan, seperti mengurai benang yang kusut dan menyambung yang putus, merekatkan yang retak.

“Dengan adanya halalbihalal, semuanya akan kembali berbaikan, karena dengan halalbihalal bisa menyingkirkan penyakit hati,” ucap Guru Sufian Al-Banjari.

Ditambahkan, jika berpuasa dan ibadah lain di bulan Ramadhan merupakan wujud ketaqwaan dan keimanan diri manusia untuk memperoleh ampunan dari Allah SWT, maka halal bi halal merupakan sarana untuk saling memaafkan antara sesama individu umat muslim.

“Dengan halalbihalal saling mengikhlaskan satu sama lain untuk mencapai Ridho Allah SWT,” jelasnya.

Selajutnya Guru Sufian juga menekankan penting mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT. Karena iman dan ketaqwaan itu sendiri yang akan membantu dirinya saat di hari penghitungan kelak.

Bahkan mengutip hadis yang diriwayatkan, Guru Sufian mengatakan, kelak semua orang sudah meninggal dikumpulkan di padang mahsyar dalam 12 kelompok.

“11 dari 12 kelompok ini merupakan orang-yang semasa hidupnya jauh dari beriman dan bertaqwa,’’ katanya.

Diantaranya, ada kelompok manusia yang berkepala babi. mereka ini yaitu orang-orang yang meninggalkan shalat. Kemudian, ada kelompok orang yang tubuhnya berbau busuk. Mereka ini adalah orang yang suka berbuat dosa secara diam-diam. Lalu ada juga kelompok orang yang bertubuh gendut yang didalam perutnya berisi api.


“Mereka ini adalah kelompok orang-orang suka memakan hak anak yatim,” kata Guru Sufian.

Sedang satu kelompok yang terakhir adalah golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa semasa hidup dan memperoleh ridho dan surga Allah. (nau/KPO-3)

Iklan
Iklan