Lebih memilih bergabung dan mendukung paslon yang lebih kuat di luar kader partai
BANJARMASIN, KP – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalsel punya modal bagus.
Berdasarkan perolehan kursi DPRD Kalsel pemilihan legislatif (Pileg) 2024, PKS mendapatkan 6 kursi.
Artinya untuk mengusung calon sendiri pada pemilihan gubernur (Pilgub) Kalsel ,PKS telah mempunyai modal lebih dari 50 persen.
Sebagaimana diketahui syarat mengusung pasangan calon pada Pilgub Kalsel butuh 11 kursi DPR.
Kendati demikian, PKS memilih jalan realistis.
Tidak akan memaksa mengusung kader sendiri pada Pilgub Kalsel yang akan digelar November mendatang.
PKS lebih memilih bergabung dan mendukung paslon yang lebih kuat di luar kader partai.
“Tidak ada kadernya untuk dicalonkan, siapa,” ujar Sekjend DPP PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsy, Minggu (28/4).
Keputusan dari PKS untuk mendukung Calon Gubernur Kalsel di luar kader sendiri tidak keluar begitu saja.
Habib Aboe menerangkan sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik (Parpol) peraih kursi pada Pileg 2024 lalu.
“Ada pembicaraan dong, masa tidak ada. Pokoknya yang paling kuat kita ikut,” tekannya lagi.
PKS mendapatkan 6 kursi pada Pileg 2024 lalu.
Jumlah kursi tersebut membuat PKS dapat menjadi partai lokalisasi dalam memenangkan Pilkada 2024
“Yang mana yang diputuskan di sini dicalonkan sebagai gubernur, kita ikut saja,” ucapnya.
Sikap PKS berbeda antara Pilgub dengan pemilihan walikota atau pemilihan bupati (Pilwali/Pilbup).
Khusus Pilgub PKS masih menunggu calon yang kuat untuk diberikan rekomendasi. Sementara Pilwali dan Pilbup, sebagian sudah dikeluarkan rekomendasi pencalonan.
Surat rekomandasi sudah dikeluarkan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 5 daerah.
Yaitu, Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Balangan hingga Tabalong.
“Kalau Banjarmasin Mukhyar, untuk Wakilnya ya belum,” tuturnya. (mns/K-2)