Banjarbaru, KP – Operasional bus rapid transit (BRT) milik Pemprov Kalsel sempat terhenti sejak Selasa (14/5) lalu. Penghentian operasional itu karena pengelola BRT tak bisa mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar.
“Bus BRT, dari 11 armada hampir semua tidak mendapatkan BBM untuk operasional. Sebanyak 11 armada angkutan yang biasanya beroperasional melayani masyarakat terpaksa dihentikan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel, M. Fitri Hernadi, saat mengumumkan penghentian operasional BRT.
Untungnya pengehentian operasional BRT tidak berlangsung lama. Hanya selang satu BRT kembali beroperasi. Dijelaskan Fitri Hernadi semua armada BRT sudah dapat melayani masyarakat.
“Alhamdulillah semua armada sudah beroperasi dan berjalan lancar kembali sesuai jadwal seperti biasa,” katanya.
Pemerintah berharap kejadian tersebut tak terulangkembali. Bahkan ia menenkankan agar suplai BBM terhadap angkutan massal perkotaan bisa terjamin oleh pihak Pertamina.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Kalsel, Mutaim, mengungkapkan sudah mendapatkan BBM Bio Solar untuk bus BRT dan bus beroperasi seperti biasa.
“Ya kendala sudah dapat teratasi dan sudah normal seperti biasa,” tukasnya
Operasional BRT Banjarbakula mulai pukul 05.30 wita – 18.30 wita dengan dua koridor keberangkatan serta 32 pemberhentian.
Mulai dari halte Siring 0 Km Banjarmasin hingga Terminal Simpang 4 Banjarbaru. (mns/K-3)