Banjarbaru, KP – Keperluan hewan kurban di Kalsel untuk Hari Raya Iduladha 2024 alami peningkatan.
Kondisi itu menunjukkan perekonomian banua juga meningkat.
Kenaikan hewan kurban terjadi hampir setiap tahun.
Pada 2022 hewan kurban yang terdiri dari sapi, kerbau, dan kambing mencapai 10.533 ekor.
Meningkat jadi 14.527 ekor pada tahun 2023.
Pada tahun ini kenaikannya hampir 100 persen.
Diperkirakan kebutuhan hewan kuran mencapai 21.791 ekor.
“Naik signifikan hampir seratus persen ya dari tahun 2023.
Hal ini menjadi indikator bahwasa ekonomi di Kalimantan Selatan semakin membaik, serta efek program Siska Ku Intip,” jelas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, Senin (27/5).
Meski estimasi keperluan hewan cukup besar, masyarakat tak perlu khawatir. Ketersediaan hewan masih di atas keperluan.
Menurut Suparmi, dari kalkulasi pihaknya
ketersediaan hewan kurban sebanyak 26.659 ekor.
“Jadi kita tidak ada namanya Kalsel kekurangan hewan kurban pada tahun 2024 ini, kita banyak stok.
Semakin banyak hewan kurban, kami dalam segi pengawasan juga semakin ketat,” ungkapnya.
Hingga saat ini tidak ditemukan hewan kurban yang terkena penyakit.
Kendati demikian kewaspadaan tetap diteripkan.
Pihaknya juga memerintahkan instansi peternakan kabupaten kota melakukan pengawasan.
“Kami sudah memberikan surat edaran soal pengawasan di tingkat kabupaten kota. Setiap hewan yang masuk ke Kalimantan Selatan juga harus melalui karantina,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Kalsel, Edi Santosa, mengatakan wabah penyakit yang biasa menjangkit hewan kurban seperti PMK, lato-lato atau LSD sudah bisa dikendalikan.
Dia meminta masyarakat tidak khawatir dalam membeli hewan kurban saat Iduladha nanti.
“Hewan kurban tahun ini sudah terkendali dan aman.
Semua hewan (ternak) yang masuk ke Kalsel juga dikarantina terlebih dahulu. Hewan ternak sudah divaksin, pengobatan insyaallah aman,” jelasnya. (mns/K-2)