BALI, Kalimantanpost.com – Lima perwakilan dari Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) diundang mengikuti kegiatan Program Pengembangan Media Indonesia yang diselenggarakan oleh ABC International Development (ABCID).
.
Kursus Digital Storytelling “Bali CoLab” ini berlangsung bersamaan dengan 10th World Water Forum (WWF) di Bali pada 18-25 Mei 2024. World Water Forum merupakan pertemuan internasional bidang perairan terbesar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam penyelamatan lingkungan.
.
Salah seorang perwakilan dari FJPI Provinsi Aceh, Kesia Meilanny, yang sedang berada di Bali, Senin (20/5/2024), menjelaskan, bahwa ABCID adalah unit pengembangan media dari Australian Broadcasting Corporation, yang berperan penting dalam mendukung tata kelola demokrasi dengan mempromosikan jurnalisme kepentingan publik di wilayah Asia Pasifik.
.
“Selama pelatihan ini kami mendapat ilmu terkait keamanan digital dan daya tahan media, serta belajar keterampilan bernarasi secara digital terkait isu-isu lingkungan,” jelas Sekretaris FJPI Aceh yang bekerja di Radio Djati FM di Banda Aceh.
Kegiatan Digital Storytelling Workshop di Bali lanjut Kesia, dihadiri oleh puluhan jurnalis dari berbagai daerah. “ABCID berupaya membangun kemitraan dengan jurnalis independen dan pekerja media, termasuk pembuat konten, pemimpin perempuan,” jelasnya lagi.
.
Ada lima peserta yang mewakili FJPI yang mengikuti workshop digital storyteling. Diana Saragih, mewakili FJPI Sumatera Utara, Kesia Meilanny dari FJPI Aceh, Rohmah Mustaurida FJPI Lampung, Ghea FJPI Maluku, dan Ratna Sari Dewi, perwakilan dari FJPI Kalsel.
.
Sekretaris FJPI Provinsi Kalimatan Selatan, Ratna Sari Dewi mengatakan, tujuan dari kursus ini adalah agar jurnalis daerah memperoleh keterampilan teknik bercerita digital. “Kursus ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam mengidentifikasi, mengajukan, dan memproduksi konten audio visual berkualitas tinggi,” kata Ratna.
.
Jurnalis perempuan yang bekerja di TVRI ini juga mengatakan, cerita-cerita tersebut akan mencakup berbagai perspektif regional dan meningkatkan kualitas dan kuantitas liputan mengenai tema-tema tertentu yang selama ini
kurang terwakili.
.
Kemudian, kata Ratna, setelah kursus ini, peserta
diminta untuk membuat berita terkait lingkungan yang akan mereka kerjakan setelah pelatihan. “Selama workshop berlangsung peserta juga dipersilahkan melakukan peliputan terkait even World Water Forum ke 10 di Bali,” papar Ratna.
.
Sekretaris Jenderal FJPI Pusat, Khairiah Lubis, secara terpisah di Medan, Senin (20/5/2024), menambahkan, bahwa FJPI adalah bagian dari program pengembangan Indonesia oleh ABCID. Ia bersyukur karena para jurnalis perempuan di FJPI mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar ABCID di Bali.
.
Ia juga menambahkan, selain kegiatan di atas, FJPI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, sedang melaksanakan pelatihan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan Keamanan Digital.
.
Lanjut Khairiah, pelatihan kekerasan berbasis gender tersebut dilakukan di lima cabang FJPI, yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Papua Barat dan Sulawesi Utara, sejak Maret hingga Juni 2024 mendatang.
.
“Kita berharap, pelatihan-pelatihan yang diberikan akan meningkatkan kualitas dan kompetensi digital anggota FJPI. Peserta yang ikut pelatihan diharapkan bisa berbagi ilmu dengan rekan-rekan lainnya,” pungkas Khairiah. (nau/KPO-1)