QATAR, Kalimantanpost.com – Selangkah lagi timnas U-23 Indonesia akan mengukir sejarah ke Olimpiade 2024 di Paris. Caranya, mengalahkan Irak dalam pertandingan perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Kamis (2/5/2024) pukul 22.30 WIB.
Apabila menang, Garuda Muda secara otomatis mendampingi Jepang dan Uzbekistan yang lebih dulu merebut tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Uzbekistan lolos ke Olimpiade usai mengalahkan Indonesia 2-0 di semifinal dan Jepang menundukkan Irak juga dengan skor 2-0. Jepan pun bertemu Uzbekistan dalam pertandingan final Jumat (3/5) malam.
Saat ini seluruh masyarakat Indonesia sangat mengharapkan tim sepakbola kembali mengukir sejarah berlaga ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh dekade.
Sepakbola Indonesia pernah tampil di Olimpiade 1956 Melbourne dan ketemu Uni Soviet di perempatfinal.
Indonesia yang diperkuat Ramang dan kawan berhasil menahan Rusia yang diperkuat beberapa pemain kaliber dunia seperti Igor Netto, Valentin Ivanov, termasuk kiper legendaris Lev Yashin dengan 0-0 dalam pertandingan normal. Saat perpanjangan waktu selesai.
Saat itu belum ada aturan penentuan akhir pertandingan melalui adu tendangan penalti. Alhasil, harus ada pertandingan ulang.
Skuat Garuda akhirnya ditaklukkan Uni Soviet dengan skor telak 0-4 dalam laga ulangan dua hari kemudian, tepatnya pada 1 Desember 1956.
Uni Soviet pun akhirnya meriah medali emas cabang sepakbola usai menumbangkan Yugoslavia dengan skor 1-0 di final.
Tak gentar Ramang dan kawan-kawan menghadapi pemain top dunia dari Uni Soviet waktu itu diharapkan memacu semangat serta menjadi spirit Withan Sulaiman dan kawan-kawan ketika melawan Irak diperebutan juara ketiga nanti malam.
Apalagi Rafael Struick kembali bisa merumput, sehingga lini depan Indonesia bisa lebih tajam lagi. Kemampuan mendribel bola, membuka ruang kosong dan kuatnya menahan bola pemain klub Eerste Divisie ADO Den Haag Belanda ini diharapkan bisa membongkar pertahanan Irak dan bisa dimanfaatkan pemain sayap, Witan Sulaiman dan Marselino Ferdinan mencetak.
Rafael pun diharapkan mampu mencetak gol seperti melawan Korsel dipertandingan perempatfinal.
Supaya strategi bisa berjalan, dua gelandang Indonesia, Ivar Jenner dan Nathant Joe A-on harus bisa melepaskan diri dari kawalan pemain Irak, sehingga kembali bisa memberikan umpan akurat ke depan kepada Rafael, Witan maupun Marselino.
Jika kesulitan menembus pertahanan Irak, lemparan ke dalam Arhan Pratama bisa memecah kebuntuan lewat sundulan Komang Teguh maupun bola liar sepakan pemain lainnya.
Namun yang menjadi perhatian Timnas Indonesia tak bisa tampilnya center back Rizky Ridho akibat memdapat kartu merah sewaktu melawan Uzbekistan.
Kubu timnas juga dibuat was-was apakah Justin Hubner bisa diturunkan melawan Irak. Pihak AFC melalui situs resmi menyebut Hubner akan absen karena akumulasi kartu kuning, sementara secara regulasi Piala Asia U-23 2024 seharusnya Hubner bisa bermain.
Hubner mendapat kartu kuning dipertandingan penyisihan Grup A lalu dan di semifinal melawan Korsel.
“Setiap pemain yang berpartisipasi atau ofisial yang berpartisipasi dalam babak grup dan perempat final yang hanya menerima satu (1) peringatan [kartu kuning] tidak akan membawa peringatan tersebut ke semi final,” bunyi regulasi pasal 54.1.4.
Kalau Hubner tak bisa main, berarti Indonesia krisis pemain di lini belakang dan hanya punya dua center back Muhammad Ferarri dan Komang Teguh.
Apakah pelatih Shin Tae-yong berani memasang dua center, Ferrari dan Komang atau tetap tiga center back yang menjadi pakemnya. Kalau tiga center back, kemungkinan akan menjadikan Nathan menemani Ferrari dan Komang, sedangkan posisi play maker ditempati Ivar Jenner.
Informasi terakhir dari asisten pelatih Nova Arianto, Justin Hubner bisa tampil melawan Irak. Semoga itu benar adanya.
Yang perlu mendapat perhatian melawan Irak nanti juga di bek kanan. Baik Rio Fahmi maupun Muhammad Fajar Fathurrahman yang dipasang secara bergantian merupakan salah satu titik lemah Timnas Indonesia.
Baik Korsel yang menjadi lawan Timnas Indonesia di perempatfinal maupun Uzbekistan di semifinal sering melakukan eksploitasi serangan melalui sini kanan Indonesia ini.
Diharapkan Shin Tae-yong bisa menyiapkan strategi ya g pas untuk menutupi kekurangan timnas Indonesia.
Di kubu Irak U-23 juga akan kehilangan bek kanan Mustafa Saadoun dan bek tengah Zaid Tahseen. Kedua pemain kunci Irak itu harus absen karena akumulasi kartu kuning.
Kehilangan Saadoun dan Tahseen sangat berpengaruh terhadap kekuatan timnas Irak U-23. Pasalnya kedua pemain itu selalu bermain penuh untuk Irak sejak pertandingan pertama Piala Asia U-23
Lalu pertemuan Timnas Indonesia U-23 melawan Irak pernah terjadi pada Asian Games 2006. Saat itu, Indonesia kalah dengan skor akhir 0-6 di Al-Ahli Stadium, Doha, Qatar.
Lupakan kekalahan di Asian Games dan saat terbang tiket ke Olimpiade Paris Garuda Muda dengan mengalahkan Irak nanti malam. (ful/KPO-3)